Setelah seminggu tidak bekerja karena sakit kepala, Tommy akhirnya kembali masuk bekerja. Suasana di kantor Diamond bisa dibilang cukup kacau akibat meninggalnya Bu Samantha saat acara relaunching DiaShop lebih dari seminggu yang lalu di Resor Rasa Ater.
Berbagai gosip mengenai kematiannya langsung berhembus kencang, seperti adanya affair ataupun kolusi yang sempat dilakukannya dengan pelaku, HRS. HRS alias Harry Raja Saleh merupakan kakak kandungnya yang juga menjadi EO dua acara besar Diamond secara berturut-turut, yaitu Gala Dinner di akhir Juni dan acara Relaunching DiaShop di September.
Saat Tommy duduk di meja kerjanya, beberapa rekan kerja di divisi Marketing terdengar menggosipkan dirinya.
"Eh, Jeng. Beneran tuh si Tommy adiknya si pelaku?"
"Duh, iya Jeng. Jangan-jangan, dia tahu kalau Bu Samantha ada 'main' sama kakaknya."
"Eh eh eh. Denger-denger ya, HRS justru ngajak adiknya untuk 'affair' bareng lho."
"Eww, Jeng. Imajinasimu liar. Tapi, dengar-dengar si ibu memang doyan cowok muda lho."
Gosip kantor memang mudah beredar secara liar. Beberapa orang mencurigai Tommy terlibat, namun tentunya tidak ada bukti yang nyata.
Merasa kesal, Tommy membawa laptopnya dan turun ke lantai dasar Menara Artha Rahaja dan memilih bekerja di daerah kafetaria. Ia duduk di salah satu meja kosong setelah membeli segelas hot mochalatte.
Tommy mulai memeriksa beberapa dokumen dan mengecek email. Ia berusaha untuk konsentrasi bekerja, namun ingatannya akan berbagai berita pembunuhan Bu Samantha membuat konsentrasinya kembali pecah.
'Agh... Sialan... Kenapa sih Bu Samantha bisa tiba-tiba meninggal! Masa si Koko yang ngebunuh dia? Gak masuk akal!'
Wajahnya tampak kesal.
Ia memegang tengah dadanya, di mana kalung salib belati lipat pemberian kakaknya tergantung di balik kemeja yang dikenakannya.
'Ko... Apa yang sebenarnya terjadi... Kenapa lu gak mau nerima kunjungan gw....'
Tommy sempat melayang kepada kenangan terakhirnya makan siang paket burger Mekdi spesial rasa bulgogi bersama di apartemen Harry. Ia mengingat kembali momen menyenangkan di mana mereka bersenda gurau sambil berteriak menyanyikan lagu-lagu dari Linking Park.
Apakah momen kebersamaan tersebut tidak akan bisa diulang kembali?