Di dalam ruang makan privat Kafe Vodka & Gin, Laras berdiri di hadapan Mira yang baru saja selesai memotret ruangan tersebut. Foto ruangan ini akan menjadi basis lokasi untuk melakukan teleportasi kembali setelah Mira selesai melakukan misinya.
"Kamu sudah siap, Ci?" Laras mengelus Gin yang berada di pangku tangannya.
"Sudah, tapi...," Mira tampak ragu sejenak, "Sis, aku boleh nanya ulang?"
Laras melirik Mira tanpa menghentikan kegiatannya, "Boleh, tanya apa lagi Ci Mira?"
"Soal janji Sis Laras waktu ngasih info ke aku tentang aplikasi Superpower di rumah Arseti. Itu otomatis berlaku kan begitu aku selesai misi pertama ini?"
"Oh, iya Ci Mira. Saya selalu pegang janji saya," Laras mengedipkan sebelah matanya, "Ini adalah sebuah trade yang adil untuk kedua belah pihak. Ada lagi?"
Mira tampak berpikir sebentar, kemudian menggelengkan kepalanya.
"Oke, Ci Mira. Kalau begitu, saya doakan sukses ya. Ingat, batas waktunya hanya satu jam agar Ci Mira dapat teleport balik ke sini. Lebih dari itu, Ci Mira akan dianggap memakai slot baru untuk teleport."
"Mm, thanks sudah diingatkan, Sis Laras."
Mira membuka foto interior rumah megah yang dikirim oleh Laras beberapa saat yang lalu.
Foto tersebut menampilkan sekelompok orang dewasa berpakaian formal yang melihat ke arah tangga, di mana dua orang pria tampak berjalan menuruninya. Pria di sebelah kanan mengenakan jas ungu. Tampaknya ia merupakan ayah dari pria muda di sampingnya yang mengenakan pakaian formal dan jas abu-abu.
Mira menatap foto tersebut sambil menarik nafas dalam satu kali, menghembuskannya, kemudian berteriak...
"TELEPORTATION!"
Seketika itu, tubuh Mira langsung berbalut cahaya putih selama satu detik dan menghilang dalam sekejap.
"Semoga sukses, Ci Mira," gumam Laras sambil mengelus Gin.
***
Siang hari itu, rumah megah yang didatangi Mira dengan kekuatan Teleportation tampak sepi.
Berdasarkan informasi dari Laras, pada hari Sabtu siang seperti ini, para penjaga rumah umumnya sibuk mengurus wilayah taman, pergi belanja ke luar, atau beristirahat di kamar masing-masing. Oleh karena itu, ini merupakan saat yang paling tepat untuk melakukan penyusupan.
*CRING!*
Suara lonceng berdentang tersebut menandakan sosok Mira yang mendadak muncul di bawah anak tangga, berbalut sinar putih. Begitu sadar dirinya sudah tiba di tempat tujuan, Mira langsung menengok ke sekitarnya.
'Duh, untung aja gak orang di sekitar sini. Nanti aku dianggap maling kalau ada yang lihat....'
Mira berjalan mengendap memutari anak tangga untuk menaikinya menuju ke lantai dua sambil terus memperhatikan sekelilingnya. Menurut informasi Laras, ia harus berhati-hati di sini karena lantai dua merupakan tempat para pelayan dan pekerja rumah beristirahat.
'Sis Laras ini agak aneh. Masa aku yang badannya besar ini harus menyusup sih, kaya di film-film tentang agen rahasia aja.'