Superpower - Your Life Is The Price

Alexander Blue
Chapter #159

Teleportation - The Misplaced Truth Bagian 2

'Duh, akhirnya bisa ke toilet...'

Ellie berlari ke luar dari samping ruang kebaktian begitu kedua mempelai selesai melakukan sungkeman kepada orang tuanya. Ia menyusuri lorong panjang dan tiba di depan pintu ruangan toilet besar. Begitu masuk, seluruh bilik kloset tampak kosong. Ia langsung berlari ke salah satu bilik terdekat, melewati jejeran kursi tunggu dan wastafel.

'Ahh.... Leganya...'

Wajah Ellie tampak seperti orang yang puas karena berhasil lulus dari ujian sekolah dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Ia duduk di atas kloset sambil melihat ponselnya dan membuka aplikasi Instangram. Beberapa Story dari teman-teman kantornya menampilkan prosesi kebaktian pernikahan Riki dan Karen sejak awal hingga pengikatan janji perkawinan.

'Wah, senang banget ya mereka akhirnya resmi. Pak Riki cuti kawin gak ya? Lumayan biar si Pak Satria bisa bernafas sedikit, gak usah dikejar deadline setoran artikel. Hihi....'

Saat lanjut melihat-lihat Story, terdengar bunyi pintu depan toilet dibuka. Tampaknya ada orang yang masuk lagi ke dalam toilet, namun tidak terdengar bunyi salah satu pintu bilik kloset ataupun keran wastafel dibuka.

'Huh? Apa orang tersebut hanya duduk-duduk saja di depan?'

Ellie sempat penasaran, namun ia kembali mengalihkan fokusnya kepada ponsel yang dipegangnya.

Selesai menggunggah foto barunya ke Story, ia langsung membuka aplikasi Superpower. Tulisan kekuatan super Invincibility tersemat di bawah profil miliknya, namun warnanya masih abu-abu. Kekuatan tersebut masih belum aktif sejak ia mendapatkannya dua minggu lalu.

'Hmm... Insting jurnalis gw bilang, kekuatan ini baru bisa aktif di waktu tertentu... Tapi, kapan ya?'

Ellie mengunci ponselnya dan cepat-cepat membereskan kegiatan buang airnya.

Selesai menyiram kloset, ia membuka pintu dan melihat seorang wanita bertubuh tambun sedang duduk di kursi tunggu toilet. Ia tampak memegang ponsel dengan kedua tangannya sambil menundukkan kepala dengan ekspresi sedih.

'Eh? Itu kan... Kalau gak salah, mamanya Karen? Kok si tante kondisinya aneh ya?'

Saat Ellie berjalan mendekatinya, kulit di sekujur tubuh wanita tersebut berubah menjadi merah. Darah mengalir dari mata, hidung, dan telinga. Ellie tampak terkejut dan nyaris berteriak, namun ia segera membekap mulutnya sendiri dan tetap berjalan mendekatinya.

'... Ini... Kasus Merah?'

Lihat selengkapnya