Superpower - Your Life Is The Price

Alexander Blue
Chapter #172

Invincibility - Bagian 10

Ellie tampak sedikit terkejut saat melihat wanita yang tiba-tiba berbicara dengannya.

Wanita berambut panjang dan berkulit eksotis yang kini berdiri di hadapan Ellie ternyata adalah pemilik kafe sekaligus atasan Stanley di pekerjaan paruh waktunya. Laras, nama wanita tersebut, menyuruh Stanley untuk menunggu di tempat lain dulu karena ia mau mengobrol dengan Ellie.

"Ah, kamu bisa ke tempat duduk Cici aja. Ada Pak Satria juga di sana," ucap Ellie kepada Stanley sambil mengikuti Laras masuk ke bangunan kayu di hadapannya.

"Oke, Ci. Thanks," jawab pemuda tampan tersebut sambil melangkahkan kaki ke arah berlawanan dengan wajah agak bingung.

Begitu memasuki bangunan kayu di hadapannya, Ellie langsung melihat ke arah sekelilingnya.

Hanya ada satu ruangan yang tidak begitu luas. Selain itu, tampak meja makan pendek dari kayu dengan alas duduk di setiap sisinya. Sepertinya, ini merupakan ruangan makan privat khusus untuk Laras bersama para tamunya.

"Meaw~"

Suara mengeong tersebut berasal dari kucing Anggora hitam yang sedang menjilati lengannya di dekat salah satu alas duduk. Laras berjongkok di hadapannya dan mengangkat kucing tersebut, kemudian mengelusnya pelan.

"Gin, ada tamu baru. Disapa ya."

Laras mengangkat salah satu tangan kucing lucu tersebut dan dilambaikan ke arah Ellie yang membalas melambaikan tangan juga sambil tersenyum. Setelah itu, ia mempersilakan Ellie untuk duduk di salah satu alas duduk.

"Sebelumnya, saya mintakan pelayan untuk bawa makanan kamu ke sini saja ya. Gak usah khawatir, aku mintakan free bill untuk kamu."

"Oh? Oke kalau begitu. Terima kasih ya, Bu Laras," jawab Ellie sambil tersenyum.

Laras segera memanggil pelayan yang berjaga di luar dengan berteriak dan memintanya membawa pesanan Ellie. Sementara itu, Ellie mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan teks ke atasannya. Ia sengaja hanya menyebut bahwa Laras memaksa untuk menjamunya tanpa alasan khusus.

'Duh, maaf yah Pak. Nanti kita lanjut lagi ngobrolnya setelah dari sini. Gw mau cari info dari Bu Laras dulu.'

Selesai berbalas pesan dengan Satria dan memohon ampun karena harus membuatnya menemani Stanley yang hanya dikenalnya sepintas, Ellie menunggu dengan sabar pesanannya tiba. Laras mengijinkannya untuk bermain sejenak dengan Gin, kucing hitam peliharaan Laras yang juga menjadi karakter maskot di logo kafe tersebut.

"Jangan-jangan, suami Bu Laras yang dekat dengan Vodka si anjing Chihuahua ya?"

"Iya. Awalnya kita berdua sempat berantem karena memelihara jenis binatang yang berbeda. Untungnya, kita sampai di solusi membuat kafe hewan ini."

"Oh, apa suami Bu Laras jadi tinggal terpisah?"

"Hmph!" Laras menahan tawa, "Of course not. Kita tetap harmonis kok meski beda peliharaan favoritnya. Kalaupun dia mendadak ngotot, saya tinggal ancam sedikit supaya dia jadi o-be-dient."

Entah mengapa, Ellie dapat merasakan aura yang menakutkan dari perkataan Laras tersebut. Ia memutuskan untuk tidak bertanya lebih jauh dan memilih untuk menikmati hidangan yang akhirnya datang.

'Hmm... Sebelum menggali informasi, isi perut dulu. Du di dum di dum~'

Berhubung perutnya sedang lapar, ia berkonsentrasi untuk melahap makanan pesanannya selama beberapa lama tanpa berbicara dengan Laras. Wajahnya tampak bersemangat menikmati hidangan sambil sesekali melirik ke arah Gin.

"Meaww~"

Gin mengeong kesenangan saat Laras menggelitik telinganya. Sepertinya wanita berkulit eksotis tersebut memang membiarkan Ellie makan dengan lahap sambil bermain-main dengan kucing kesayangannya tersebut sebelum masuk ke diskusi serius.

Lihat selengkapnya