Superpower - Your Life Is The Price

Alexander Blue
Chapter #177

Invincibility - Bagian 15

Elisa terdiam sejenak saat mendengar permintaan dari Gisela. Mengapa dari semua hari yang ada, ia malah tiba-tiba ingin makan di restoran hari ini, tepat saat Ansel sedang datang juga?

"Aku tadi sudah minta ke si Yanu untuk book pakai nama palsu aku. Jadi, aku bisa langsung keluar pakai Persona kamu," Gisela tersenyum lebar di hadapan Elisa.

Elisa memangku dagu sambil menunduk sedikit.

'Kalau Nona Gisela sampai bertemu Ansel di sini, bisa jadi dia akan langsung diincar. Aku belum boleh membiarkan mereka bertemu sampai aku yakin siapa sebenarnya penculik Nona Gisela.'

Ia langsung berusaha keras memikirkan cara agar Gisela mengurungkan niatnya tersebut.

Elisa sudah tahu bahwa Ansel adalah salah satu dari empat orang target pembalasan dendam Gisela. Jika sampai mereka berinteraksi, maka bukan tidak mungkin Gisela akan melakukan sesuatu yang membahayakan nyawa orang yang disukainya tersebut.

"Elisa? Kok kamu tumben diam?"

"Oh, maaf Nona Gisela. Saya tadi sedang mengingat siapa saja orang yang sudah saya pakaikan Persona," Elisa menurunkan tangannya dan memasang posisi siaga..

"Apa sudah sampai lima orang? Batas kekuatan kamu hanya untuk lima orang bersamaan, kan?"

Elisa menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Belum, tapi sudah empat orang dalam dua jam terakhir. Satu sisanya akan segera saya gunakan dalam waktu dekat."

"Jadi... Aku gak bisa pakai ya?"

Wajah Gisela langsung terlihat sedikit murung.

Elisa sesungguhnya paham akan kesedihan orang yang harus dijaganya tersebut selama berada di markas PHANTOM. Ia hampir tidak pernah keluar dari markas sejak menyusup ke pesta ulang tahun Peter karena dilarang oleh Mother.

Minggu lalu, ia sempat 'merengek' kepadanya agar dapat berjalan-jalan ke mal Central Park dengan kekuatan Persona. Elisa mengabulkan permintaannya, namun Gisela melupakan batas waktu perubahan fisiknya dan hampir saja terlihat oleh pengunjung lain.

Berkat kekuatan Time Freeze yang katanya diperoleh dari temannya, ia berhasil melewati kerumunan orang maupun petugas keamanan dengan mudah.

"Iya, saya mohon maaf ya Nona Gisela. Saya janji nanti akan menemani nona membuat video Giselisa apapun berikutnya."

"Hmm, itu sih sudah sewajarnya kamu ikut," Gisela melipat tangan di depan dada, "Aku mau propose hal lain sih. Aku ingin ikut misi khusus kamu yang awal bulan depan itu, Christmas With Diamond."

Elisa membelalakkan matanya mendengar hal tersebut.

Gisela merupakan kliennya, bukan sesama pekerja di PHANTOM. Hal tersebut berpotensi membahayakan nyawanya maupun mengekspos keberadaannya.

"Nona Gisela, kamu sadar kan kalau acara Christmas With Diamond itu acara publik? Kalau kamu datang, maka ada potensi orang menyadari keberadaan kamu di sana."

"Kan ada Persona kamu. Aku juga janji pasang reminder kalau durasi waktu perubahannya sudah mau habis."

"Benar, tapi Nona Gisela tahu kan apa yang saya dan anggota PHANTOM akan lakukan di sana? Kami harus menjaga Pak Gavin yang menerima ancaman pembunuhan saat acara tersebut berlangsung."

"Duh, Elisa," Gisela berkacak pinggang sebelah, "Justru kalau ada apa-apa, Time Freeze aku bisa bantu kamu dan yang lain. Kebayang kalau misalnya kalian baru sadar di detik-detik terakhir Pak Gavin mau ditusuk?"

Elisa terdiam sejenak.

Lihat selengkapnya