Namaku Carlo, seekor anjing berjenis Siberian Husky berumur tujuh tahun, eh, delapan tahun kalau sekarang. Aku tinggal bersama dengan manusia bernama Satria, adiknya Yudha, serta mama mereka. Makanan favoritku adalah kepingan snack daging merk Sir Canin dan aku paling benci dengan bau durian.
"Happy Birthday to You! Happy Birthday to Youuu!"
Hari ini, 20 November, merupakan hari istimewa aku.
Majikanku yang paling baik sedunia, Satria, menyanyikan lagu selamat ulang tahun bersama dengan Yudha dan keluarga Evan. Kami merayakan ulang tahun aku yang kedelapan di tempat bermain favorit aku, Kafe Vodka & Gin. Sayang Sang Mama tidak bisa hadir karena ada keperluan, tapi dia janji akan bikin pesta kecil-kecilan di rumah nanti.
"Yey!" Ellie bertepuk tangan dengan keras dan memeluk leherku.
Akibat pelukan tersebut, topi kerucut yang aku kenakan jadi tergoyang turun dan menutupi wajahku.
"WOOF!"
"Oh, sori Carlo," ucap kakak Evan tersebut sambil membetulkan posisi topiku, "Yuk, selfie bareng. Sini senyum ke arah ponsel aku!"
"Duh, Ci. Carlo kan belum niup lilin ultahnya, kok udah disuruh selfie sih," gerutu Edwin dengan muka sewot yang sepertinya dibuat-buat.
"Iyah, aku bantu tiupin deh habis ini. Carlo kan gak bisa niup lilin sendiri."
Hmm, iya sih.
Tahun lalu, aku mencoba meniru Satria untuk melakukan aktivitas 'meniup lilin' tersebut. Namun, yang keluar malah air liurku yang banyak dan membasahi kue ulang tahunku.
Manusia memang sedikit aneh sih, masa anjing kayak aku disuruh mengikuti tradisi perayaan ulang tahun yang sama dengan mereka? Aku sih lebih senang diceburkan ke tumpukan snack daging Sir Canin dan makan sepuasnya aja, gak usah niup lilin dan nyanyi gak jelas.
Yah, tapi demi membuat para majikanku senang, aku sih menurut saja deh.
"Oh, whose b'day is this?"
Seorang pria tinggi berkacamata dan berambut pirang dengan pakaian kasual tiba-tiba muncul dan berceletuk di belakang Evan.
"O... Oh, Mister," Evan tampak grogi membalas dengan bahasa Inggris, "This... This is... Uh...."
"Mister Ron!" Yudha tiba-tiba berteriak memanggilnya.
"Hei, Yudha. Sorry mengganggu acara kalian," sapanya sambil tersenyum dan mengangkat sebelah tangan, "Kebetulan saya lagi pengen mengecek kegiatan-kegiatan di rumah anjing dan kucing. Yang ulang tahun, Carlo?"
Yudha mengiyakan, sementara Evan dan orang-orang lain tampak kebingungan.
"WOOF! WOOF!"
Aku berjalan sambil menggonggong kecil ke arahnya. Ekorku ikut bergoyang karena aku kenal dengan orang ini.
"Happy b'day Carlo!" ucapnya sambil berjongkok dan mengelus kepalaku, "Your friend's here too."
"WUK! WUKK!"
Seekor anjing Chihuahua yang aku kenal baik berlari dari belakang Mister Ron dan mendekat ke arahku.
Aha! Vodka! Lama tak berjumpa. Sejak terakhir kita main bersama di Central Park beberapa bulan lalu, aku belum ketemu lagi dengannya.
"WOOFF!"
Kamu sehat Vodka? Gak kena frisbee yang dilempar sembarangan sama manusia kan?
"WUK! WUK!"
Aku dan Vodka saling mengobrol dan melepas kangen. Kami sengaja berlari dengan membentuk lingkaran kecil untuk saling mengejar satu sama lain. Seru lho.
Para manusia di sekitar tampak kebingungan, kecuali Yudha dan Mister Ron. Oleh karena itu, mereka menjelaskan pertemuan pertama kami di Central Park beberapa bulan lalu.
"Oh, terima kasih, Mister Ron. Saya tidak menyangka kalau pemilik kafe ini adalah pemilik anjing Chihuahua yang waktu itu," Satria tersenyum sambil menggosok dagunya.
"Wahh! Mister ternyata bisa bahasa Indo! Tahu gitu, gw gak nyoba ngomong pake Inggris belepotan. Jadi malu-maluin," Evan menunduk dalam dan melemaskan tangannya sambil memasang wajah kecewa.
"Ahaha. Santai. Saya sudah tinggal lama di sini, jadi sudah fasih-"
"Satria!!!"