[1 Hari Menuju Acara Christmas With Diamond]
Jonru Kapak Besi merupakan julukan bagi wanita yang merupakan bos gembong narkoba terbesar di Indonesia, Kapak Besi. Ia sudah lama menjalankan bisnis narkoba tersebut bersama suaminya yang menjadi salah satu petinggi di gembong tersebut.
Banyak yang tidak menyangka bahwa ia adalah wanita karena nama julukannya yang terdengar maskulin.
Jonru, panggilan singkatnya, ditangkap basah pada awal tahun ini saat melakukan transaksi penting dengan rekan bisnis mereka. Ia dijatuhi vonis hukuman penjara selama lima belas tahun dan seharusnya sedang mendekam di salah satu lapas Jakarta, namun kini ia berdiri dengan bebas di hadapan Yudha dan Evan.
"Hmm, jadi ini bocah-bocah yang dimaksud," ucap wanita ramping menjelang paruh baya tersebut sambil menghembuskan asap rokok.
Yudha diam tidak menjawab. Ia memperhatikan sejenak penampilan Jonru yang suaranya terdengar agak berat tersebut.
Selain mengenakan pakaian sederhana, ia tidak tampak berdandan. Rambutnya lurus sebahu namun terlihat sedikit berantakan. Kantung matanya juga terlihat cukup jelas. Ia memperkirakan wanita tersebut sudah berusia sekitar empat puluh tahunan.
"Hei, Jaguar," Jonru menoleh ke arah si pria besar, "Mana yang namanya Evan?"
Pria yang dijuluki Jaguar tersebut menunjuk ke arah Evan dengan mantap. Sahabat Yudha tersebut tampak bingung sambil menelan ludah imajiner.
"Evan... Berarti, ini Yudha? Orang yang dianggap penting bagi Evan?" tanya wanita tersebut sambil menatap tajam ke arah Yudha.
"Benar, Nyonya Jonru. Mereka berdua sahabat dekat sejak SMP."
'Huh? Apa si Paman Besar ini melakukan background check sedetil itu untuk gw dan Evan?'
Jonru mengalihkan pandangan tajamnya ke Evan.
"Baik. Evan dan Yudha. Mungkin kalian bingung kenapa kalian sedang berada di sini. Benar?"
Yudha dan Evan saling memandang sejenak, kemudian Evan mulai membuka mulutnya.
"Iya. Bingung kenapa di sini dan bingung kenapa Anda bisa-"
"Berada di luar penjara?" Jonru melipat tangan di depan dada, "Itu urusan mudah. Namun, waktu saya tidak bisa banyak di sini."
"Er... Iya, itu. Tapi, kami sebenarnya lebih bingung kenapa Anda mau-"
"Mau datang ke sini untuk menemui dua bocah SMA biasa? Tentu saja karena saya ada perlu dengan kalian."
Baik Evan maupun Yudha langsung terdiam.
Sebenarnya, mereka lebih ingin menanyakan maksud penculikan mereka. Namun, wanita bertampang galak tersebut tampaknya punya hobi buruk memotong ucapan orang lain.
"Evan, besok akan ada atraksi penting. Saya mau kamu mengikuti atraksi tersebut."
"Eh? Kenapa cuma-"
"Dan kamu, Yudha, maupun anjing peliharaan kamu tidak akan dilukai bila kamu berpartisipasi. Kalau tidak, maka saya akan minta Jaguar untuk menggores sahabat kamu. Paham?" ucap Jonru sambil mengangkat jempol dan membuat isyarat memotong leher.
Evan tampak menegang dan melihat ke arah Yudha.
"Tunggu, atraksi apa-"
"Sekalian, Jaguar juga belum pernah makan sup daging anjing. Ia tadi bilang ke saya kalau ia tertarik mencobanya," Jonru melirik ke arah Jaguar yang terlihat kebingungan, "Benar, kan?"
"Itu... Oh, iya. Benar, Nyonya Jonru."
Jonru tersenyum tipis dan menghisap rokoknya sejenak sebelum kembali berbicara ke arah Evan.