[START: Acara Christmas with Diamond, 4 Jam Menuju Seremoni Pengangkatan CEO Diamond]
Sebagai perusahaan rintisan yang sedang berkembang pesat, Diamond termasuk cukup royal dalam kegiatan pemasarannya. Salah satu hal yang kini mereka lakukan adalah membuat acara selebrasi Natal dan libur akhir tahun internal mereka menjadi publik, tentunya dengan berbagai penyesuaian.
Acara Christmas with Diamond diadakan di lantai dua dan tiga gedung Menara Artha Rahaja dan terbuka untuk publik. Pengunjung yang datang cukup menunjukkan salah satu aplikasi Diamond yang telah mereka unduh ke resepsionis di lantai pertama beserta bukti telah mendaftar di aplikasi tersebut.
"Baik, terima kasih sudah menunjukkan bukti pendaftaran. Ini kartu pass-nya untuk dua orang ya Pak," ucap resepsionis sambil memberikan tanda pengenal pengunjung kepada Satria.
Satria membalas terima kasihnya dan bergegas mendekati Ellie yang tampak waspada dengan sekitarnya. Berhubung mereka datang ke acara tersebut sambil menelusuri keberadaan adik-adik mereka, keduanya tidak bisa terlalu bersantai.
"Thanks ya Pak," ucap Ellie sambil mengalungkan tanda pengenalnya, "Eh Pak, kancing kerah lu gak dipasang?"
Satria memandangi kemeja yang ia kenakan.
Berbeda dengan pakaiannya sehari-hari, ia sengaja hanya menggunakan kemeja oxford berwarna hijau pucat tanpa ditutup blazer coklat andalannya. Ia juga mengenakan celana jeans biru gelap dan sepatu sneakers putih sehingga penampilannya tidak begitu formal. Rambut gondrongnya tidak disisir rapi dan brewok di dagunya belum dicukur rata.
"Oh ya, gw tadi agak buru-buru. Thanks," jawabnya sambil mengancing kerah atasnya.
Sesuai pembicaraan terakhir, ia dan Ellie sepakat untuk menggunakan pakaian sekasual mungkin sekalipun mereka datang sebagai jurnalis. Mereka perlu berjaga-jaga bila sampai terjadi adegan 'kejar-kejaran' saat menemukan lokasi penyekapan kedua adik mereka dan Carlo.
"Kalau gw sudah rapi kan, Pak?" Ellie tersenyum tipis ke arah atasannya tersebut.
DIbandingkan dengan Satria, Ellie bahkan tampil lebih kasual.
Ia hanya mengenakan kaos berkerah warna merah, celana jeans, dan sepatu sneakers berwarna putih abu. Tas punggung yang dibawanya juga tidak memuat banyak barang untuk mempermudahnya bila harus berlari.
"Lu sih udah gak ada yang harus dirapikan lagi. Yuk, jalan."
"Eh, Pak. Sebelumnya, lu gak mau beresin dulu tuh cukuran di dagu lu?" tunjuk Ellie ke arah dagu Satria
Satria menggosok-gosok dagunya kemudian lanjut berjalan.
"Gak usah. Siapa tahu kalau ketemu penjahat, mereka salah fokus ke brewok gw dan kita jadi gampang kabur."
Ellie menggulingkan mata dan bergegas menyusul atasannya tersebut menuju lantai dua dengan tangga.
***
Lantai dua gedung Menara Artha Rahaja tersebut telah didekorasi dengan berbagai pernak-pernik Natal di seluruh penjurunya, seperti hiasan boneka salju, gantungan topi santa, maupun pohon Natal yang didekor dengan cukup megah di beberapa sudutnya. Lagu Natal berbagai jenis juga diputar dengan cukup keras, mulai dari yang syahdu hingga yang meriah.
Lantai ini disebut juga sebagai daerah komersial karena para pengunjung dapat belanja berbagai macam barang dengan diskon menarik. Lantai tersebut terdiri dari sebuah lorong besar dan panjang dengan berbagai ruangan terbuka di kanan dan kirinya, mirip seperti lorong di sekolah.
Setiap ruangan memiliki memiliki tema masing-masing.
Contohnya, ruangan pertama yang paling dekat dengan pintu masuk lorong memiliki tema gunung bersalju. Dekorasi manusia salju, ilustrasi rumah bata tertutup salju di dinding, serta pajangan pohon pinus yang tertutup salju sebagian tersebar di ruangan tersebut. Di ruangan ini terdapat banyak stand penjual kebutuhan traveling, seperti tas gunung atau tenda.
Contoh lainnya adalah ruangan yang saat ini dimasuki oleh Satria dan Ellie dengan tema rumah kayu. Terdapat dekorasi berbentuk perapian dan api palsu di sekitar dinding. Ada juga lukisan-lukisan pemandangan jendela dengan sedikit noda salju yang dipajang, seolah memberi kesan mereka berada di dalam suatu kabin di atas gunung bersalju.
"Wah, di sini banyak yang jualan perlengkapan dapur dan furniture kecil Pak!" teriak Ellie yang tampak kegirangan sambil mendekati salah satu stand yang menjual peralatan dapur.
"Ya, memang keren sih si Diamond bisa bikin acara ginian," ucap Satria sambil meneliti brosur yang menampilkan peta lantai dua.