Superpower - Your Life Is The Price

Alexander Blue
Chapter #200

Ascension - Bagian 12

[1,5 Jam Menuju Seremoni Pengangkatan CEO Diamond]


Sambil mengawasi sekitarnya, Ellie dan Satria membeli beberapa jajanan ringan di ruangan bertema makanan Natal.

Ruangan tersebut merupakan ruang terbesar kedua setelah ruangan hiburan. Ada banyak dekorasi bertema hidangan Natal seperti permen, kue jahe, coklat, dan sebagainya. Stand-stand di sini banyak yang menjual parsel makanan untuk dijadikan hadiah ataupun makanan ringan untuk dicicip sambil berjalan-jalan.

"Nih, Pak. Cobain cakue rasa coklatnya," ucap Ellie sambil menyodorkan sebatang cakue kepada Satria.

"Uh, lu gak lihat kalau kedua tangan gw sudah penuh sama jajanan dan barang yang lu beli dari tadi?"

Ellie melirik sepintas ke arah kedua tangan Satria. Ada beberapa bungkus jajanan ringan, perlengkapan dapur, dan barang-barang lain yang ia bawa merupakan hasil 'jarahan'-nya sejak datang ke acara ini.

"Ehe, maaf Pak. Habis tas gw sudah keisi sama kompor portabel tadi. Mana banyak banget yang harganya memang murah," Ellie tersenyum sambil menyodorkan cakue tadi ke mulut Satria, "Nih deh gw suapin. Buka mulutnya Pak."

Satria menghela nafas panjang dan menerima suapan tersebut.

"Sudah dua jam lebih kita keliling, tapi gak ada hasil apa-apa....," gumam Satria dengan wajah murung.

Ellie mengangguk sambil menyantap cakue miliknya sendiri.

Sejak tadi, mereka berkeliling di lantai dua maupun tiga. Tidak ada tempat yang tampaknya mencurigakan, kecuali ruangan panitia dan pintu darurat yang tidak dapat mereka lewati. Bila kedua adik mereka memang disekap di gedung ini, kemungkinan besar mereka berada di lantai lain.

"Apa kita keluar aja Pak? Mungkin kita coba jelajahi lantai lain yang tidak dipakai untuk acara."

"Ugh, agak sulit sih untuk bergerak bebas kalau bukan karyawan di gedung ini. Kalau pengunjung, kita hanya bisa ke lantai tertentu aja- Oh!"

Satria terbelalak saat melihat ke arah seorang wanita berambut panjang agak keriting di kejauhan. Saat dilihat baik-baik, wanita tersebut adalah Karen. Sepertinya ia sedang membeli jajanan bersama suaminya yang juga atasan mereka, Riki.

"Mungkin, kita bisa tolong ke Karen. Kalau dia bawa ID Card karyawan Diamond, harusnya bisa membantu kita bergerak bebas di gedung," ucap Satria sambil setengah berlari ke arahnya.

"Eh, ya. Tungguin Pak-"


*BUK!!*


Ellie menubruk seorang wanita berambut panjang seleher dengan sedikit gelombang yang mengenakan kaus panitia acara Christmas with Diamond. Tumpukan bungkusan makanan ringan yang dibawanya langsung jatuh berserakan ke mana-mana dan hampir terinjak oleh orang yang berlalu lalang.

"Augh... Sori, saya bantuin ambil ya," ucap Ellie yang langsung mengambil bungkusan makanan yang berserakan di sekitarnya.

"Iya, gak apa," ucap wanita tersebut sambil mengumpulkan bungkusan di sekitarnya juga.

Setelah beberapa saat mengumpulkan serakan makanan ringan, Ellie memberikannya kepada wanita tersebut.

"Ini, maaf ya tadi nubruk-"

"WAH! Ellie!!" teriak wanita tersebut dengan girang saat melihat wajah Ellie.

"Oh? Ci Chisa?"

Ellie sedikit kaget karena kembali berpapasan dengan mantan senior di kampusnya tersebut. Chisa memang pernah mengatakan kepadanya bahwa ia terlibat di acara ini, namun ia tak menyangka akan berpapasan di sini.


'Duh, padahal gw masih merasa belum nyaman sepenuhnya kalau ketemu sama dia lagi...'


"Aku gak sangka ternyata kita lagi-lagi ketemu dengan cara tubrukan," ucap Chisa sambil merapikan tumpukan jajanan yang dibawanya.

"Ah, iya Ci. Aku juga gak menyangka," Ellie tersenyum seadanya, "Ci Chisa kok beli jajanan banyak banget?"

"Iya, ini aku bantu beliin makanan ringan buat para panitia. Snack-nya habis soalnya," Chisa menghela nafas pendek, "Kamu datang ke sini sendirian aja El? Gak ada teman?"

Ellie diam sebentar sebelum menjawab. Seperti biasa, ia selalu merasa ucapan Chisa sedikit tajam kepadanya meskipun mungkin ia tidak bermaksud seperti itu.

"Ah, aku tadi bareng sama atasanku kok. Dia lagi ketemu temannya dulu," jawab Ellie sambil mencari keberadaan Satria yang tadi sedang menghampiri Karen.

"Ohh! Iya, kamu kan jurnalis ya sekarang. Berarti nanti mau liput juga kan acara seremoninya Pak Gavin?"

Lihat selengkapnya