"HAH! Jadi kekuatan super lu itu beneran!?" teriak Edwin kaget setelah mendengar Reza bercerita soal kejadian kemarin sore di tempat parkir motor.
"Iya beneran. Nanti gw tunjukkin kalau lu mau ikut gw ke tempat motor gw diparkir di dekat gedung fakultas Ekonomi," jawab Reza dengan santai.
Sejak kejadian kemarin, Reza memilih untuk parkir di gedung fakultas lain dulu agar tidak bertemu Stanley maupun kroco-kroconya. Untungnya, mereka tidak terlihat sama sekali hari ini. Seharian ini, Reza berusaha untuk selalu berbarengan bersama Edwin untuk berjaga-jaga kalau sampai dicegat lagi. Sayang Ansel tidak ada jadwal kuliah hari ini, sedangkan Peter baru ada kelas di sore nanti.
"Gak usah, ojol (ojek online) gw udah mau sampe kok," balas Edwin sambil terus berjalan ke depan gerbang kampus diikuti Reza , "Tapi... Kalau gitu, berarti aturan soal nyawa lu bakal dicabut setelah menggerakkan tiga objek berbeda itu... Bisa jadi beneran donk?"
"Tenang! Meskipun kemarin memang keadaannya genting, gw sudah memikirkan matang-matang kalau motor gw adalah salah satu benda yang pasti nempel sama gw terus dalam jangka panjang."
"Ya... Tapi emangnya, lu bakal pakai motor itu seumur hidup lu? Lagian kita belum tahu juga kalau motor lu diperbaiki dengan ngerombak berbagai komponennya untuk terus bertahan, apa itu masih dianggap objek yang sama atau berbeda. Terus-"
"Iya iya tenang Edwin . Lu gak perlu overthinking. Kalau memang nanti motornya harus gw tune up atau ganti body atau apapun yang signifikan, gw gak akan pake Psychokinesis lagi ke motor itu," sela Reza yang sedang merasa bergairah setiap membayangkan motornya yang bisa ia kendalikan sesuka hati dengan Psychokinesis.
"Hah, lu ya, mentang-mentang akhirnya punya kekuatan super beneran, jadi gak mikir panjang," tukas Edwin sambil menghela nafas, "Kalau nanti lu mokad, gw gak mau tahu ya..."
"Tenang, gw gak akan mati sampai impian gw jadi hakim terkabul!"
"Iya iya, lu orang paling rajin di semua mata kuliah Hukum sejak semester lalu. Gw yakin lha lu bisa jadi hakim."
"Yoi, gw pasti hati-hati kok dalam menggunakan kekuatan ini. Gw gak akan nyerah sampe semua orang jahat di dunia ini ditangkap dan diadili dengan fair," jawab Reza sambil menepuk punggung Edwin berkali-kali.
"Selain itu, lu better gak pake sembarangan kekuatan itu di depan orang lain deh. Kalau entar lu ditangkap sama FBI, BIN, atau organisasi aneh-aneh apa lah buat neliti kekuatan super lu kayak di film-film, gak lucu kan."
"Santai, haha! By the way, ojol lu mana? Gw gak liat ada mas mba ojol yang mendekat ke tempat kita berdiri."