Setelah membersihkan diri saya mendudukkan diri di tepi ranjang mengeringkan rambut yang basah dengan handuk kecil, sembari mengeringkan rambut fokus saya tertuju pada meja di depan mata yang menumpuk buku-buku milik Ayah dan piringan hitam yang saya beli dari Ferdi. Sebenarnya saya tidak ingin membelinya tapi karena katanya pemuda itu sangat membutuhkan uang, jadi saya memutuskan untuk membantu.
Benda berbentuk lingkaran besar yang ada di atas meja membuat saya teringat sesuatu, kalau tidak salah di gudang ada gramofon milik Bapak yang sengaja masih disimpan. Segera saya bergerak, beranjak dari duduk dan melangkah kedua kaki ini menuju gudang.
Kalau tidak salah sudah tiga bulan ruangan tempat menyimpan barang-barang yang kurang digunakan belum dibersihkan, akibatnya banyak debu yang menempel di sembarang tempat. Niatnya saya ingin membersihkan ruangan ini, tapi mengingat sekarang sudah malam saya mengurungkan niat itu dan kembali pada tujuan saya yaitu menjadi gramofon yang tersimpan dipojok ruangan.
Benda yang dicari sudah temukan dan saya membawanya ke ruang tengah meski dengan susah payah, gramofon yang berdebu saya bersihkan terlebih dahulu dengan kain yang ada di dapur.
Omong-omong, gramofon ini tidak dibeli dengan uang Bapak sendiri melainkan pemberian dari temannya. Bapak pernah bilang ke saya harga gramofon mahal jadi beliau tidak sanggup membelinya meski di dalam hati begitu menginginkannya, tapi untungnya temannya begitu baik dan memberikan gramofon secara cuma-cuma di hari kelahiran Bapak.
Selesai membersihkan alat pemutar musik dan mengambil piringan hitam yang ada di atas meja kamar, saya menghela napas sebentar sebelum memasang piringan hitam ke tempatnya. Piringan hitam yang sudah terpasang akan memutarkan sebuah lagu milik Bee Gees yang belum pernah saya dengar. Memutar tuas sebentar sampai akhirnya piringan hitam berbentuk lingkaran itu berputar dengan santai.
Alunan musik yang mulai terdengar membuat kepala saya mengangguk menikmati setiap alunan musik yang terus berjalan.
I know your eyes in the morning sun, I feel you touch me in the pouring rain.
Kedua mata ini refleks terpejam menikmati lagu yang terasa nyaman di kedua telinga.
And the moment that you wander far from me, I wanna feel you in my arms again.
And you come to me on a summer breeze, keep me warm in your love, then you softly leave.
And it's me you need to show, How deep is your love?
Dari lirik lagu yang terdengar saya langsung menyimpulkan jika lagu itu memiliki makna pentingnya cinta yang tulus dan seberapa dalam cintanya sang kekasih dan jika mendengar lagu ini kepala saya langsung teringat pada Kinanti yang sudah menjadi pujaan hati, Kinanti perempuan yang saya cintai kira-kira seberapa besar cintanya untuk saya?
Debaran di jantung kembali terasa, berdetak begitu cepat sampai menimbulkan sensasi yang lagi-lagi menggelitik di perut.
Lalu wajah cantiknya yang menempel di ingatan membuat kedua sudut bibir ini terangkat, tersenyum salah tingkah membayangkan Kinanti yang semakin hari semakin cantik lalu piringan hitam yang masih berputar memutarkan lagu Bee Gees yang belum habis semakin membuat saya hanyut ke dalamnya dan detik ini saya langsung mengakui jika lagu ini akan menjadi lagu kesukaan saya dan sepertinya saya akan memberi tahu Kinanti tentang lagi ini.