Blurb
"Assalamualaikum, Aisha-ku . . . .
Perkenalkan aku seorang pria yang sedang menantimu dewasa. Aku pria yang paling percaya diri di muka bumi ini, karena berani mengirimmu surat dan menyatakan bahwa aku adalah calon imammu."
Surat pertama yang Aisha terima, surat yang berhasil membuat jantungnya berdebar hebat.
"Selamat sore Aisha-ku ....
Sudah berapa surah Al-Quran yang kamu baca hari ini? Jangan lupa selipkan doa untukku di setiap sujudmu.
Surat-surat berikutnya yang berhasil membuat Aisha jatuh cinta bukan pada fisik atau kedudukannya, melainkan pada iman dan keyakinannya.
Kalimat terakhir di surat terakhir yang dia terima berhasil menggetarkan seluruh jiwa dan raganya.
" Sha, tunggu saya. Insya Allah, jika sudah waktunya, saya akan datang menjemputmu untuk menjadikanmu makmumku.
Siapakah calon Imam Aisha? Yang rela menunggu hingga sepuluh tahun lamanya dalam keyakinan dalam penantian. Jauh di mata, dekat di doa.