Dua
Secangkir wedang jahe dan beberapa potong kue kering telah meredahkan tangisku dimalam ini , tangis dengan suasana hati yang galau melanda , galau karena ayah , ayah… oh… ayah…
Akkkkkkkkkkkkhhh……………….. Akkkkkkkkkkkkhhh………………..
Aku berteriak sekencang – kencangnya dalam kamarku, aku ingin meluapkan kerinduanku pada sosok ayah, aku ingin meluapkan semua kegundahanku, resahku, isi hatiku dimalam ini.
Dan sontak saja seisi rumah kaget akan teriakanku ini.
“ Astagfirullah….. Annisa .. kamu kenapa nak “
“ kamu kenapa…. ?
“ Ada apa toh ndok…?
“ cah ayu…”
malam – malam seperti ini teriak , sekencang – kencangnya gitu “
“ duhhh… kok kamu juga nangis toh niss….”
“ ono opo toh ndok ?
“ kamu ndak apa – apa kan Annisa ?
“ Hei… Annisa jawab donk…kamu kenapa ?