SURAT CINTA UNTUK ISTRIKU

Mario Matutu
Chapter #12

Bab 12 Cemburu

AKU turun dari panggung dan menemukan Puspa cemberut di kursi. Perasaanku seketika jadi tidak enak. Kami sudah hampir setahun berpacaran dan aku telah mengetahui banyak hal tentang kepribadiannya.

Sembari melangkah menghampirinya, aku mencoba memikirkan apa yang sudah kuperbuat sehingga membuat wajahnya mendadak berubah menjadi masam.

Rasanya tidak ada kelakuanku yang salah. Aku hanya bicara sebentar di atas panggung, menyapa beberapa teman yang datang lalu memperkenalkan anggota band kami sebagaimana lazim dilakukan  seorang vokalis sebelum bernyanyi dan kupikir itu tidak cukup kuat untuk menjadi alasan cemberut.

Aku tiba di hadapan Puspa tanpa mendapat jawaban apa pun mengenai alasannya tiba-tiba cenberut. Untuk beberapa detik aku menatap Puspa sebelum menarik kursi dan duduk di hadapannya.

“Ada apa?”

Puspa menggeleng. “Tidak apa-apa,” katanya. Tapi wajahnya tampak kesal.

“Katakanlah. Ada apa?” desakku.

Band lain sudah mulai beraksi di atas panggung. Setelah bertanya sekali lagi dan Puspa masih bergeming, aku meraih tangannya lalu mengajaknya menjauh dari tempat bazar. Suara musik di sekitar panggung terlalu berisik dan kami tidak bisa mengobrol dengan nyaman.

Lihat selengkapnya