Surealis Bawah Sadar

Lukita Lova
Chapter #4

Mewarnai dengan Darah

Mimpi adalah sesuatu yang pada kenyataannya ada, tapi sulit diingat. Adapun sesuatu yang ternyata ada, tapi sulit disadari: perasaan, sesuatu yang berada di titik buta, termasuk sosok tak kasatmata yang mungkin ada di sekitarmu saat ini juga.


▬▬▬

Aku yakin sebagian orang pasti pernah ingin diberi kesempatan untuk bertahan di alam mimpi sedikit lebih lama. Sebagian orang mungkin ingin mimpinya terulang sekali lagi. Apalagi jika itu adalah mimpi indah yang bisa diingat sampai sekarang. Apakah kamu pernah ingin mengunjungi mimpi lama?

Tidak sedikit yang membandingkan antara mimpi dan realita. Seseorang pernah bilang bahwa hidup tidak seindah mimpi, tapi dia melupakan mimpi buruk. Banyak yang ingin bertahan di alam mimpi saja karena hidup terasa sangat pahit. Padahal pada kenyataannya, mimpi tidak bisa diubah. Justru realita yang bisa diubah. Jika menginginkan hidup yang lebih baik, kenapa tidak berusaha mengubahnya saja? Ubahlah dari detik ini demi mencapai masa depan yang diinginkan. Kebahagiaan mimpi yang sekejap bukanlah apa-apa dibandingkan dengan kebahagiaan yang nyata. Ya. Yang nyata jauh lebih baik daripada mimpi.

Setiap melihat Zidni, aku selalu merasa bahwa lebih baik berada di kenyataan daripada mimpi. Ini argumen yang bukan tanpa alasan. Kejadian paling mengkhawatirkan saat Zidni di rumah sakit adalah setelah pemberian obat malam. Zidni akan tertidur, tapi selanjutnya tidak sedamai itu. Tidak lama setelah ia tertidur, dia akan mulai gelisah dan meracau dalam tidurnya. Dia tampak kesakitan di punggung tangannya yang merupakan jalur masuk infus ke tubuhnya apalagi jika baru disuntikan obat malam. Aku sangat ingat saat menjaga Zidni bersama ibu pada malam itu. Kami membantu Zidni berpindah posisi tidur karena dia tidak bisa melakukannya sendirian. Terkadang Zidni terlihat tertidur dan terkadang terlihat setengah sadar. Kejadian seperti ini berlangsung setiap malam selama Zidni dirawat di rumah sakit. Siapapun yang mendapat giliran menjaga Zidni akan lebih lama terjaga saat malam daripada tidur. Melelahkan memang, tapi ini adalah bentuk kerelaan, ketulusan dan kasih sayang kami kepada si bungsu yang sedang memperjuangkan hak hidupnya.

▬▬▬

Malam itu salah satu lift rumah sakit terus bergerak padahal sedang tidak digunakan. Seperti biasa. Navin yang memainkannya. Di lantai tiga, dia melangkah keluar dari lift dan berdiri diam di lobi lift yang menjadi tempat pertemuannya dengan Zidni dalam dua hari terakhir. Dia merasakan adanya aura yang berbeda. Dia melihat sekeliling dan memindai sekitar. Tatapannya berhenti pada pintu bangsal yang setengah terbuka.

Lihat selengkapnya