SURGA UNTUK AYAH

Mahfrizha Kifani
Chapter #2

Chapter 2 - Senyumanmu

Hari demi hari berubah drastis untuk Ridho setelah kehadiran Delisha dalam hidupnya. Bayangan tentang kebahagiaan yang dulu sempat dia khayalkan saat pertama kali mengetahui Mira hamil, kini terjadi juga. Suara tangisan selalu pecah setiap kali malam tiba. Walau lelah menyerang dan rasa kantuk terus memeluk erat kedua mata, Ridho tetap saja bangun menggantikan sang istri berjaga. Sekedar menimang buah hatinya, dengan lantunan lagu yang dia ciptakan sendiri jauh sebelum Delisha dilahirkan.

Mira tertawa melihat Ridho yang kewalahan memandikan Delisha, memakaikan popoknya, lantas menidurkannya yang terkadang malah rewel saat digendongan Ridho. Tawa Mira, membuat Ridho semakin menyadari bahwa dia kini berada di fase sempurna dalam hidupnya. Menjadi seorang ayah adalah impian semua lelaki yang telah menikah. Ayah yang terbaik untuk buah hatinya, yang masih belum mengerti apa pun saat ini. Namun Ridho yakin, suatu hari nanti dia bisa menceritakan pada Delisha tentang perjuangannya menjaganya hampir setiap malam. Bergantian dengan sang ibu yang begitu telaten menjaganya. Hingga tidak menyadari, waktu untuk sekedar memanjakan diri dengan memejamkan kedua mata, cukup banyak berkurang hanya demi Delisha nyaman berada di kedua pelukan orang tua yang menyayanginya.

"Apa lagi yang kurang?” tanya Ridho di telepon genggaman yang dia tempelkan di telinga kiri.

 Swalayan tempatnya kini mampir sepulang kerja, cukup terlihat ramai, walau tidak saling berdesakan. Di setiap Lorong rak demi rak selalu saja ada pembeli yang berhenti memilih barang yang dipamerkan, memasukkannya ke dalam keranjang lantas beranjak ke rak lainnya.

 Sudah menjadi rutinitas Ridho untuk sekedar mampir di swalayan yang sama. Sekedar membeli keperluan si kecil, atau malah keperluan ibu dari si kecil yang bertambah manja pasca lahirnya Delisha. Tidak ada rasa keberatan yang terpancar di wajah Ridho saat itu, dia malah terus tersenyum dan kadang menyapa orang-orang yang dia lewati. Dan semua itu diperhatikan sang penjaga kasir yang sangat mengenal pelanggan setianya yang satu itu.

 "Belanja lagi, Mas Bro?” tanya perempuan memakai pakaian kaos merah yang sesuai dengan ketentuan di tempat kerjanya kini.

  "Yah, begitulah,” jawab Ridho singkat sembari meletakkan keranjang belanjaannya yang sudah penuh.

  "Ya ampun yang sekarang sudah jadi ayah, senang terus kelihatannya,” goda penjaga kasir itu lagi yang berhasil menarik tawa renyah dari Ridho.

  "Baru juga sebulanan, perjuangan masih panjang,” jawab Ridho dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya.

   Dia memperhatikan sang penjaga kasir menekan tombol di mesin kasirnya sembari memperhatikan kode barang di setiap belanjaannya, meletakkannya ke dalam plastik putih yang sudah tersedia di sampingnya, lantas mengambil barang lainnya yang kali ini adalah minyak angin untuk Delisa.

Lihat selengkapnya