Blurb
"Gimana?" tanya Vano memecah keheningan yang sudah berlalu lama.
"Apanya gimana Bang? Sudah jelaskan semuanya." Sorot mata Elena memandang lekat Vano yang ada di sampingnya.
"Ini berat bagiku," timpal pendek Vano.
"Memang berat, tapi Abang harus mengambil jalan itu. Aku sudah tidak ada jalan lagi," air mata Elena mulai luruh. Suaranya menjadi lirih.
"Maafkan Abang."
"Jangan ada kata maaf dalam keputusan ini. Memang kita tidak ditakdirkan dalam seiya dan sekata dalam ikatan pernikahan, Bang."
Menikah adalah ibadah terlama di muka bumi ini. Status Vano yang masih single di usianya yang menginjak 30 tahun, rasanya ia ingin melepaskan statusnya. Bukan karena ia kesepian tapi lebih untuk beribadah kepada Allah dan menyempurnakan Sunnah Rasulullah.
Bisakah Vano mendapatkan cinta sejatinya di usia yang tidak muda lagi? Apakah ia mampu menjalani polemik rumah tangga di dermaga cintanya? Baca dan siapkan tisu karena cerita ini akan menguras air mata.