Lima jam lebih sudah darah para prajurit tumpah, napas prajurit prajurit mulai mendesah, tanah lapang yang dipenuhi oleh bebatuan dan kerimbunan semak belukar “....the killing zone....” area pembantaian itu perlahan berubah merah digenangi keringat dan darah, namun tak seorang pun dari prajurit prajurit infanteri marinir itu yang ingin menyerah.
Dalam hujanan peluru mortir kaliber besar yang ditembakkan oleh pasukan lawan, belasan prajurit infanteri marinir yang tersisa masih terus berjuang mati matian untuk bisa mendesak puluhan pasukan fretilin yang bertahan di sekitar area lereng perbukitan. Apapun yang terjadi, markas pasukan fretilin yang dipertahankan oleh mantan anggota Tropaz dari kesatuan skadron kavileri berkuda yang berada di sekitar lereng perbukitan merupakan target utama yang harus mereka hancurkan, walaupun dengan risiko mereka pulang tak lagi berbadan.
*****
Darah para prajurit infanteri marinir bukan hanya tumpah di area bebatuan dan lapangan terbuka, namun dalam kerimbunan semak belukar dan pepohonan liar yang tumbuh di sekitar area perbukitan itu sendiri juga sudah berubah menjadi gila. Tuju ratus meter dari sisi sebelah barat area lapangan terbuka, ternyata juga telah berubah menjadi area pembantaian “....the killing zone....” semenjak awal penerjunan pukul enam tadi pagi.
Puluhan parasut T-10 prajurit infanteri juga menyebar ke sekitar area perbukitan saat berlangsungnya penerjunan. Sebahagian dari parasut-parasut itu terjerembab tepat di sarang macan, tak jauh dari markas pasukan fretilin. Beberapa orang prajurit infanteri marinir bernasib naas, mereka keburu dilibas oleh timah timah panas sebelum sempat berbenah. Bahkan, lima orang prajurit infanteri marinir harus menggelepar tertembus peluru di saat masih berada di angkasa.
Sebahagian dari parasut ada yang tersangkut di atas pepohonan, beberapa orang prajurit berhasil melompat dari dahan, namun mereka langsung terlibat aksi baku tembak dengan pasukan lawan. Belasan orang prajurit infanteri marinir akhirnya terjebak di dalam semak semak belukar yang berada di sekitar area perbukitan. Hingga menjelang siang, mereka masih bertahan di sana menghadang tembakan pasukan musuh yang brutal.