Surya di Batas Senja

9inestories
Chapter #4

Girl's Talk

Kelam tergesa menyusuri lorong hotel lantai enam, ia mengeratkan kimono tidurnya, rambutnya masih berantakan. Pagi menjelang, kekasihnya menepati janji. Ia pulang, lalu mereka bercinta dan Senja meneleponnya dengan tersedu.


"Kau baru mengenalnya kemaren, Kelam. Kenapa kau begitu baik padanya?" tanyanya pada diri sendiri.


Kekasihnya marah saat ia meminta untuk menyudahi percintaan mereka demi seorang wanita asing yang kehilangan suaminya.


"Berarti dia tidak becus melayani suaminya di atas ranjang sampai-sampai si suami kabur setelah malam pertama!" Begitu bentakan sang kekasih. Kelam menulikan telinga, ia meraih kimono hitamnya dan menyisir rambut asal dengan jemarinya lalu berlari keluar dengan flip flop berlogo Esmeralda Hotel.


Suite termahal di hotel ini berada di lantai enam dan hanya terdiri dari empat unit kamar. Suite milik Senja dan Surya berada di urutan paling pojok. Suite room bernomor 146. Oh, betapa beruntungnya wanita mungil itu! Pasti suaminya kaya raya.


Kelam mengetuk pintu, tidak perlu menunggu lama pintu pun terbuka. Senja langsung menariknya masuk dan memeluk tubuhnya. Senja tersedu dalam pelukannya.


"Ia meninggalkanku sendiri di sini, Mbak, sungguh tega!" Ruangan itu masih bau parfum Surya, dan kenangan semalam kembali menyesakkan dada Senja.


Kedua lengan Kelam pun melingkupi tubuh Senja, telapaknya mengelus bahu bergetar Senja. Berusaha menenangkannya.


"Ia mengangkat teleponmu?"


Senja menggeleng. Ia merogoh saku celananya dan memberikan ponselnya pada Kelam. Wanita itu mengamati layar ponsel yang menampilkan sebaris pesan.


"Dia kabur, Mbak! Tega sekali, Mas Surya! Apa salahku?"


"Di sini dia berkata akan melakukan perjalanan bisnis, Senja. Bukan meninggalkanmu. Sekarang, sudah terjawab, kan?"


Senja menggeleng, ia tidak terima akan penjelasan dari Kelam. "Di tengah acara bulan madu kami? Dia yang merencanakan ini, Mbak! Aku tidak memintanya, tapi dia sendiri yang justru kabur!"


Kelam membawa Senja masuk, ia sempat terperangah melihat penampakan suite room yang Senja tempati. Kelam tersenyum kecut. Surya begitu memanjakan Senja, memberi wanita mungil nan naif ini yang terbaik. Bulan madu di Roma, suite termewah dan mahal, bahkan setelan santai yang Senja kenakan merupakan limited edition, pasti Surya juga yang membelikan.


Sedangkan dirinya? Untuk menyusul kekasihnya ke Roma saja ia harus sembunyi-sembunyi. Kekasihnya itu melarangnya untuk tampil di publik bersama. Hubungan mereka merupakan hubungan rahasia. Dasar pria! Pasti agar bisa bebas merayu wanita! Coba saja seandainya Kelam tidak kekeh menyusul ke Roma, sudah berapa kali mereka akan bercinta.


"Duduklah dulu! Sudah sarapan?"


Senja mengusap air matanya, ia terharu dengan perhatian dari Kelam. Kepala mungilnya menggeleng-geleng.


Kelam tersenyum, "aku buatkan omelet ya?" Dan kembali pertanyaan itu diangguki oleh Senja.

Lihat selengkapnya