Blurb
"Pernahkah kamu makan hanya berlaukkan garam? Apa kamu juga pernah merasakan beratnya bekerja karena harus membayar uang kuliahmu sendiri? Dunia kita sangat berbeda. Aku tidak tahu di titik mana aku pantas membanggakan diriku di hadapanmu. Apalagi ke keluargamu. Aku hanya seorang perempuan berusia kepala 3 yang belum juga menikah. Pernah menyaksikan orang tuaku selingkuh di depan mataku. Sungguh, aku tak berdaya perihal cinta. Meskipun aku ingin."
Hening, terdengar embusan napas kuat sebelum kembali kudengar suara Niko.
***
Ada istilah anak durhaka, tapi tidak pernah ada istilah apapun untuk kesalahan orang tua yang membuat luka batin anaknya begitu dalam.
Akankah Niko, tetap mau menerima Kamari dengan segala trauma masa kecilnya?
Atau, pada akhirnya Kamari harus siap merasakan hatinya SUWUNG kembali karena selalu ditinggal sendiri?