Swastamita di Cakrawala

Halimah RU
Chapter #12

Narendra

Mereka bersembilan saling mengamati satu sama lain. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan semua ini. Santika melihat ke arah Zhang yang memang pintar, kemudian ke Narendra terlihat memikirkan sesuatu. Raut wajah teman-temannya terlihat kebingungan. Kenapa teka-teki ini tidak bisa saja langsung ke intinya. Dia frustasi dengan semua hal ini.

"Cukup sudah aku capek!" Seru Juan di tengah diamnya semua orang.

Keadaan mulai tidak terkendali malam hari itu. Juan pergi ke luar rumah entah kemana, disusul Zhang dan Narendra yang mencarinya. Tatsu dan Danum mengatakan lelah dan ingin beristirahat, sedangkan Aisyah dan Min ingin ke luar berjalan-jalan di sekitar rumah untuk mendinginkan kepala. Terlihat Mbah Harsa dan Nek Harsa menghela napas kepada pemuda-pemudi itu, tidak ada yang bisa dia katakan. Mereka adalah tamu yang ingin segera pulang tetapi tidak tahu kemana mereka pulang.

Santika dan Askara hanya termenung melihat teman-temannya pergi satu persatu. Mereka harus segera memecahkan arti dari pesan tersebut, tidak tahu juga apakah pesan itu benar atau tidak.

Askara mengamati tulisan tadi dengan seksama. Apa yang terlewat dan apa yang tersembunyi dari tulisan itu.

"Sudah jangan pikirkan mereka. Sekarang kita fokus memecahkan masalah ini."

Santika terlihat melamun melihat ke luar pintu rumah.

"Oh iya, jadi apa yang kamu temukan Kak?" Gelagapan dia menoleh ke arah Askara yang masih mencoret-coret kertas.

"Tidak ada. Hanya asumsi semata."

"Apa, Kak? Barangkali bisa berguna."

Askara memberikan coretan kertasnya kepada Santika.

Dia kemudian pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Santika sendiri sekarang, Mbah Harsa dan Nek Harsa sudah pamit ke kamar beberapa saat yang lalu.

Dalam coretan kertas Askara terdapat beberapa asumsinya.

Gerbang Antara: apakah jalan kita untuk pulang?

Pemimpin sejati: ?

Di antara sungai dan candi agung: Danau Pendem dan Candi Sahasra kah?

Swastamita artinya senja

Jika di artikan seorang pemimpin sejati dapat membuka Gerbang Antara yang berada di antara Danau Pendem dan Candi Sahasra di waktu senja.

Batas waktu kita 2 hari: 2x senja

Santika mengamati dengan seksama kertas itu. Dia tidak tahu siapa itu pemimpin sejati, tetapi coretan Askara mungkin bisa menjadi petunjuk penting. Dia harus memberitahukan ini kepada teman-temannya, waktu mereka tidak banyak. Mereka juga tidak tahu apa yang terjadi jika tidak bisa menemukan Gerbang Antara itu.

Askara tiba beberapa menit kemudian dengan ditemani Min dan Aisyah dibelakangnya.

"Kita harus bergegas teman-teman. Kak Askara mungkin menemukan tempat Gerbang Antara berada. Tolong kalian menyusul yg lain aku membangunkan Kak Danum dan Kak Tatsu."

Askara, Min, dan Aisyah bergegas pergi ke luar rumah mencari keberadaan tiga orang tadi. Santika pergi ke kamar Danum. Sebenarnya apa yang terjadi disini tidak bisa di perkirakan, apa yang akan menunggu mereka kedepannya.

---

Narendra berputar di sebelah kiri desa mencari keberadaan Juan yang berlari entah kemana, Zhang mencari di kanan desa dan sudah sekitar setengah jam dia mencari tapi tidak menemukan Juan. Malam semakin sepi pada jam – jam ini, tidak banyak warga keluar kecuali ingin mengobrol di warung, itupun bapak – bapak yang sedang menghilangkan penat. Malam ini berbeda, orang tidak ada yang keluar tetapi langit bulan purnama tampak memperlihatkan suasana desa ini dengan indahnya.

Tampak cahaya putih menyilaukan dari arah wihara yang biasanya tidak ada, seperti terlihat ada acara disana. Narendra terlihat heran, karena pada hari – hari ini tidak ada acara khusus untuk agama atau perayaan lain. Dia mengabaikan cahaya itu dan bergegas untuk mencari Juan kembali, dia akan mencari lima menit kembali, jika tidak bertemu maka akan pulang.

Lihat selengkapnya