Sweet Ambition

Akira Tan
Chapter #34

Bagian 33

Tidak ada yang sia-sia. Benar bukan?

***

Cewek itu menghapus keringat di dahinya, melirik teman sekelasnya yang kini membaringkan badan menatap langit-langit sanggar. Hari ini tidak ada jadwal melatih, makanya ia berlatih bersama Zian. Satu minggu lagi kompetisi dance akan dilaksanakan.

"Adis lama banget sih beli minum aja," keluh cowok itu kehausan. Mereka lupa membawa minum dan Adisti dengan suka rela menawarkan diri membelikan. Namun, lima belas menit sudah berlalu dan Adis belum juga kembali.

"Antri kali di kasirnya," sahut Cessa yang kini berdiri, menatap cermin besar di hadapannya. Ia mengikat rambutnya yang berjatuhan. Gerakannya terhenti mendapati siapa yang masuk bersama Adisti.

Mematung, Cessa bahkan masih terdiam saat cowok itu menyapa Zian dan memberikan salam ala cowok kebanyakan.

Saat tatapan mereka beradu lewat pantulan cermin, Cessa segera membuang pandangan. Tiba-tiba ia merasa canggung. Efek chat Dennis kemarin sore begitu besar ternyata.

"Ces, gue mau anter Adis beli cigor." Ucapan Zian hanya Cessa balas dengan deheman. Setelah kedua sahabat itu berlalu, Dennis melangkah mendekat. "Kenapa chat gue gak dibales?"

Cessa mengerjap. Tampak salah tingkah.

"Masih marah?"

Menggeleng, cewek itu hendak berbalik tapi Dennis menahan lengannya. "Ke mana?"

"Ng-ngambil titipan." Cessa baru ingat kalau Adis tidak memberikan pesanannya. Namun, Dennis justru menyodorkan kresek putih ke hadapannya. "Nih!"

Cessa memandangi cowok itu dan barang di tangannya bergantian.

"Adis cuma beli minum buat Zian," jelasnya. Kebetulan mereka bertemu di depan sanggar. Dennis memutuskan ikut ke mini market untuk membelikan Cessa minum dan beberapa cemilan.

"Ke luar yuk! Pengap," ucap Dennis menariknya keluar sanggar. Mengambil tempat duduk yang terbuat dari kursi kayu.

"Minum dulu." Dennis menyerahkan minuman yang sudah ia buka pada Cessa.

Ragu, cewek itu mengambilnyq dan bergumam pelan, "Thanks."

Dennis mengangguk, memandangi Cessa yang tampak lebih kalem dari biasanya. "Tadi gue ke rumah lo."

Cessa mendongkak, memberikan tatapan bertanya.

"Tante Risa bilang lo lagi latihan di sanggar," jelas Dennis. "Lo ke sini naik kendaraan umum?"

"Taksi." Cessa menjawab singkat.

"Kenapa gak minta gue buat anter?" tanya cowok itu yang membuat Cessa bungkam. Keras kepala.

Dennis menghela nafas. "Ca, lo sebenernya masih cinta sama gue gak sih?"

Cessa hampir tersendak ludahnya sendiri. Seharusnya Dennis tidak terang-terang bertanya seperti itu.

"Kan? Lo diem lagi. Gue jadi bingung harus gimana?" sungutnya frustasi.

Melihat Dennis yang berdiri dari duduknya, Cessa sontak meraih lengan cowok itu.

"Apa, Ca?" Dennis menatapnya lesu. "Jangan tahan gue kalau lo tetep gak bisa ngasih kepastian apapun."

Cessa mengigit bibirnya. "Lo- lo gak bakal nunggu gue selesai latihan?"

Seketika Dennis mendudukan badannya lagi, menatap tak percaya. "Apa susahnya bilang pingin pulang bareng gue, Ca?"

Cessa malu. Selama ini ia selalu terlihat keras, jahat dan ketus di hadapan Dennis. Memperlihatkan sisi lain dirinya rasanya aneh.

"Ca, yuk latihan sekali lagi."

Suara Zian membuat keduanya menoleh. Cessa segera berdiri dan melihat pergerakan Dennis, ia langsung bersuara. "Jangan masuk!"

"Kenapa?" tanya cowok itu tak mengerti.

"Gue mau latihan." Cessa tak menatap cowok itu sama sekali.

"Ya tau, terus kenapa?"

"Dia malu," celetuk Zian sebelum memasuki sanggar. Dennis menjadi terkekeh, menatap Cessa yang menghembuskan nafas kasar. Sekarang ia yakin perasaan cewek itu masih sama. Namun, bagaimana cara menjadikan Cessa miliknya?

Berdecak, Dennis nengacak rambutnya lalu mengeluarkan ponsel, mengirimkan chat ke grup.

GGJ (Ganteng-Ganteng Jomblo)

Dennis: Oy

Diran: Yo?

Davian: ?

Diran: Ada apa sih?

Dennis: Nunggu yg lain dulu

Diran: -,-

Lino: Apah syg?

Radit: what's up?

Davian: Lama!

Dennis: Mau nanya

Lino: Apa? Biasanya jga gk ijin dulu

Diran: (2)

Radit: (3)

Diran: Sdg mengetik mulu dari tdi

Dennis: Kalau mau nembak

Dennis: Gimana ngmongnya biar gk ditolak?

Radit: Geble!

Lino: kmarin2 ngegas terus ngapain aja?

Diran: https://www.idntimes.com/men/attitude/amp/indra/5-trik-unik-menembak-cewek-dijamin-bikin-kamu-gak-jomblo-lagi-bro

Diran: Trus siapin baygon buat jaga2

Lino: Diran goblok wkwkwk

Dennis: Serius gue nih

Dennis: Dia tiap ditanya diem mulu. Gue jd bingung

Dennis: Cewek emng gitu y, sush di mngerti

Davian: Curhat?

Dennis: Ian please ya, gue lagi btuh jwbn skrg

Diran: Rere juga gitu, gue di phpin mulu

Diran : Giliran dkt sma yg lain ngamuk dia 😔

Lihat selengkapnya