Sweet candy or sour candy

Ludiamanta
Chapter #1

20 TAHUN

"baiklah, aku pulang kerumah dulu" kataku pamit kepada ibuku untuk pulang dari rumah sakit. Tempat ayahku sedang dirawat saat ini.

Charissa ayra nadya, biasa dipanggil rissa. Aku berumur 20 tahun sekarang. Aku mahasiswa semester lima di jurusan pendidikan bahasa inggris di sebuah universitas di jepara. Kuliah dilakukan secara daring karena pandemi yang terjadi di Indonesia.

Aku baru pulang dari rumah sakit, ayahku dirawat disana sudah seminggu yang lalu. Ayah terkena serangan jantung yang membuatnya harus diopname di rumah sakit. Aku bergantian menjaga ayahku dengan ibu dan tanteku, kakak ayahku.

Aku adalah anak tunggal dari kedua orang tuaku. Aku anak manja yang belum bisa benar-benar mandiri di usiaku yang kedua puluh tahun ini. Aku selalu melewati masalah dengan emosi dalam diriku. Ibu dan ayahku adalah pekerja keras. Mereka berdua selalu hidup di perantauan karena sangat susah mencari pekerjaan di jepara. Sejak sekolah TK hingga aku lulus sekolah dasar aku tinggal dengan kakek dan nenekku. Kemudian saat aku sekolah menengah, aku ingin hidup di sebuah pondok pesantren. Begitulah kisah ku yang membuat ku tak mempunyai masa indah dengan kedua orang tuaku.

Pandemi yang menyebar di seluruh Indonesia membuat ayah dan ibuku harus pulang kampung. Akhirnya aku bisa hidup bersama dengan kedua orang tuaku setekah sekian lama. Tapi aku harus menggigit jari, kebahagiaan itu hilang karena ayahku sakit dan dirawat di rumah sakit.

"makasih pak. Ini ongkosnya!" ucapku dan memberikan ongkos pada ojek online.

Aku bergegas masuk kerumah. Mencuci baju menjadi hal pertama yang aku lakukan setelah masuk ke rumah. Setelah selesai dengan cucian aku mandi.

"tak ada yang bisa untuk dimakan!" gumamku.

Aku bersiap pergi ke warung depan untuk membeli mi instan. Aku berjalan menuju ke warung dengan pakaian rumah dan kerudung yang tak sesuai dengan warna bajuku. Aku tak perduli. Karena aku hanya pergi ke warung deoan sebentar.

"makasih bu!" ucapku kepada ibu penjaga toko.

"bagaimana kabar bapakmu?"

"doakan saja bu. Semoga cepat sembuh"

Lihat selengkapnya