Jina adalah gadis remaja yang berusia 17 tahun, ia bersekolah di Hanjoung High School. Dia adalah pemilik aplikasi "Revenge Note"dan membantu mengatasi isu yang terjadi pada siswa siswa di sekolah.
Di Pagi hari, Jina bergegas pergi ke halte bus, karena hari ini adalah hari pertama ia bersekolah, setelah liburan panjang.
"Tungguuuu, terimakasih." Ujar Jina. Ketika dia ingin menaiki bus, tiba tiba ia melihat Jey diseberang jalan, Jeyi adalah saudara dari Robin. Dia adalah murid pindahan. Selain itu dia juga rajin belajar dan siswa pemberani. Jina pun melepas tali sepatunya yang semula sudah diikat rapi, ia penasaran sedang apa Jey ada di kantor mamanya.
Tiba tiba para penumpang marah, karena sudah terlalu lama menunggu.
" Apa yang sedang kamu lakukan ?"
"Apakah kamu gila ?"
Beberapa saat kemudian, Jey pun melihat Jina yang sedang membantu nenek paruh baya naik ke dalam bus, ia pun tersenyum melihat hal tersebut.
"Tuan tunggu sebentar, sampai nenek ini duduk dikursinya." Ujar Jina.
Ketika Jina naik, Jey melihat Buku diary Jina terjatuh, saat Jey ingin mengambil diary itu tiba tiba ia ditelpon oleh Papanya. Setelah ia mengangkat telpon dari papanya, ia pun bergegas mengambil diary itu dan berlari mengejar bus itu.
"Tungguuuuu, ini diarymu ketinggalan" Ujar Jey dengan raut wajah yang tampak lelah.
Jey pun berhenti, karena bus itu melaju dengan cepat, ia pun bingung.
"Apa yang harus aku lakukan."Ujar Jey. Jey membuka diary itu, ternyata diary itu milik Jina dari Hanjoung High School kelas 1-1.
"Jey apa yang km lakukan disana, ayo pergi." Ujar Mamanya.
"Okey." Ujar Jey yang kebingungan.
15 menit kemudian.........
Tiiiitttttttt.......bus berhenti, ketika Jina ingin turun ia melihat ada tas dibawah kursi, ia mengira tas itu milik perempuan yang telah turun dari bus.
"Permisiii, tetap disana dan tangkap." Ujar Jina sambil melempar tas tersebut.
"Tangkapan yang bagus." Ujar Jina dengan tersenyum.
Teman si gadis yang tadi pun marah kepada Jina.
"Apakah km gila ?" Ujarnya dengan sangat kesal.
" Maaf aku tidak tahu." Ujar Jina dengan begitu takutnya.
"Tas itu bukan miliknya ?" Ujar Jina bingung.
Jina pun sampai di sekolah. Diperjalan ia melihat Goohe sahabatnya.
"Selamat pagi Goohe, apakah km tidak tidur semalam, kantung mata km seperti mata panda." Ujar Jina dengan sedikit tawanya.
"Apakah ini sangat buruk ?" Ujar Goohe panik.
"Ya, itu pemandangan yang bagus." Ujar Jina dengan tersenyum.
"Lihat dirimu !" Ujar Jina sambil mengarahkan kamera handphonenya ke arah Goohe. Tanpa disengaja, Jina memfoto Goohe dengan mata pandanya.
"Hapus sekarang, itu terlihat sangat aneh !" Ujar Goohe dengan sangat malunya.
Jina memperlihatkan foto kebersamaanya bersama Goohe waktu mereka SMP. Mereka pun bersama sama pergi ke kelas.
"Goohe, bisakah km pegang hadiah ini !" Ujar Shina. Shina meminta tolong kepada temanya untuk memfotonya, karena ia ingin mempostingnya di Allstagram. Di bawah foto itu tertulis " Pertemuan pagi, temanku memberikan aku surprise birthday party, thanks guys." Ia merasa sangat puas dengan hasil foto yang sempurna.
" Hey, sepertinya aku melamarmu dengan bunga ini, hapus nggak ini bukan penipuan !" Ujar Rey dengan sangat kesal.
"Ini bukan penipuan, aku hanya melebih lebihkan saja." Ujar Shina dengan marahnya.
"Kamu berusaha keras untuk itu." Ujar Jina dengan menopang dagunya.
"Waooo, yang like begitu banyak dan sangat cepat,ayo guys like." Ujar Shina dengan sangat girangnya.
Disebelah bangku Jina ada "Girl Squad"siapasih yang enggak tau mereka, mereka itu adalah Ara,Aera,dan Hana. Ketua dari Trio itu adalah Aera si genit yang merasa dirinya paling cantik di Hanjoung High School, selain itu ia juga merasa dirinya paling imut, tapi ya enggak ada imut imutnya sihh.
"Apakah barang ini brand terbaru Aera ?" Ujar Ara dengan sangat senangnya melihat begitu banyak alat Makeup.
" Ini sangat cantik !" Ujar Hana dengan matanya yang berbinar binar.
"Km bisa memilikinya." Ujar Aera yang begitu sombongnya.
"Benarkah !" Ujar Hana, dengan rasa sangat senang.
" Aku akan membelinya yang lain,bukan yang ini !" Ujar Aera.
Hari ini kelas 1-1 free, biasanya saat kelas free atau tidak mendapatkan pelajaran, Jina selalu melakukan kegiatanya sendiri, iya... menulis, ia sangat suka menulis, ia menulis didalam buku diary yang telah diberi pernak pernik yang menarik bagi dia. Ketika ingin menulis tiba tiba buku diarnya tidak ada, ia pun berusaha mencari disela sela tasnya dan itu blm ketemu juga.
"Aneh, kemana buku diaryku pergi !" Ujar Jina kebingungan mencari buku diarnya.
"Buku diary kamu
mungkin saja ada dirumah." Ujar Goohe dengan tenang.
"Seingat aku buku diary itu ada didalam tasku." Ujar Jina dengan kepanikannya.