Sweet Revenge

Putu Ayu
Chapter #3

Part 3

PUKUL 10.00 PM.....

Hari sudah larut malam, Jina mencoba untuk membuka aplikasi "Revenge Note". Namun ketika ia ingin membuka aplikasi tersebut, aplikasi itu tidak dapat dibuka, ia penasaran siapa master dibalik aplikasi itu. Karena ia sudah mengantuk ia memilih untuk tidur.

KEESOKAN HARINYA......

Cahaya matahari dari timur menerangi kamarnya. Ia pun terbangun dari tidurnya, ketika ia melihat jam ternyata sudah pukul 07.00 Am. Ia bergegas pergi ke kamar mandi dan bersiap siap memakai seragam sekolah.

"Oh no, aku terlambat."Ujar Jina dengan sangat panik.

"Apa? kamu belum pergi?".Ujar mamanya.

"Kemarin aku tidur larut malam. Mengapa mama tidak membangunkan aku?.Ujar Jina dengan panik.

"Tidak kah kamu tahu bahwa keluarga kita adalah tentang bertahan hidup tanpa identitas?.Ujar mamanya.

Jina pun pergi bergegas keluar. Ia berlari dan akhirnya ia dapat menaiki bus dengan nomor 140. Ia berpegangan pada tiang yang ada pada bus itu, karena kursi disana sudah dipenuhi oleh beberapa penumpang. Ketika ia berpegangan pada tiang itu, ia melihat disebelah ada seorang perempuan yang terlihat bulu ketiaknya, ia menjadi nervous karena melihat hal itu. Akhirnya ia memutuskan untuk berpegang dengan kursi yang ada disebelahnya.

Tiiiitttttt........

Tiba tiba bus berhenti mendadak, Jina tidak sengaja menarik rambut perempuan yang tengah duduk dikursi yang ia pegang.

"Oh no, Aku minta maaf".Ujar Jina dengan raut wajah yang terkejut.

"Apa yang sedang kamu lakukan?. Ujar perempuan itu yang bernama Naomi.

Ketika Naomi melihat wajahnya, sepertinya tidak asing lagi bagi dirinya. Ia ingat bahwa ia pernah melihat Jina ketika Jina melempar tasnya kepada temanya. Jina merasa sangat ketakutan karena orang itu, orang yang pernah ia bawa tasnya tanpa sengaja. Mereka pun turun dari bus, Jina terus menerus meminta maaf kepada Naomi. Ia sangat ketakutan melihat Naomi. Jina pun bergegas pergi. Ketika Naomi mengusap usap rambutnya, tiba tiba rambutnya rontok. Ia merasa sangat kesal.Naomi berharap jika ia melihat Jina, ia akan balas apa yang Jina lakukan kepadanya. Saat Jina ingin memasuki gerbang sekolah tiba tiba satpam menutup pintunya karena jam sudah pukul 07.00 Am. Rokhee pun mengengsel pintu gerbangnya dengan kakinya agar Jina bisa masuk.

"Tunggu....Tolong tunggu sebentar" ujar Jina dengan bergegas berlari dan berteriak.

"Apa yang sedang kamu lakukan hah?"ujar satpam dengan bingung.

"Terimakasih kamu telah membantuku dan untuk yang terakhir kalinya"ujar Jina dengan perasaan senang.

"Terakhir kalinya?" ujar Rokhee.

"Iya, karena tadi kamu sudah membantuku masuk dari satpam ganas itu"ujar Jina dengan tersenyum.

"Untuk mengeluarkanku.Aku hanya melakukan itu karena permainan semakin bosan."ujar Rokhee sambil mengingat kejadian yang pernah ia perbuat kepada Jina.

"Anyway thanks ya.Hmm,apakah kamu mau candy?"ujar Jina dengan sangat senang.

"Aku mau yang warna orange satu."ujar Rokhee.

"Bagus.Warna orange adalah warna favoritku."ujar Jina memberi candy itu kepada Rokhee.

Karena kejadian tadi akhirnya Jina dan Amel menjadi akrab, mereka bersama sama pergi ke kelas. 5 menit kemudian Goohe pergi keluar kelas, tiba tiba ketika ia ingin pergi, ia bertemu Jina bersama Rokhee. Mereka sama sekali tidak mengucapkan salam dan sapa. Mereka tetap diam dan saling melirik tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Seakan akan menjadi sebuah patung yang hanya diam dalam keadan berdiri.

" Ohh Daniel meneloponku."ujar Shina dengan perasaan yang berbunga bungan.

"Benarkah? Dari siapa kamu mendapatkan nomor teleponya? Ada ada aja sih shina."ujar Jina dengan bingung.

"Oh mami.Oke,aku mengerti.Bicara dengan mami nanti saja ya."ujar Shina.

"Apakah mamimu mengubah namanya?"ujar Jina dengan masih sangat bingung.

Shina pun tersenyum, Jina mengambil handphonenya dari balik saku roknya dan mencoba menelepon Shina. Ternyata ketika diangkat Shina nama panggilan Jina di handphonenya ternyata "G-Dragon". Jina pun tertawa kecil karena nama panggilanya sangat lucu. Rey mencoba ikut menelepon Shina, hohohoho ternyata nama Rey tetap Rey. Rey pun kezall ia menyuruhh Shina mengganti nama panggilanya menjadi "Rey Husband". Tetapi Shina tidak ingin mengganti namanya. Jina pun tertawa karena mereka berdua sangat lucu.

"Hufhh."ujar Jina menghembuskan nafasnya.

"Ada apa Ina. Apakah ada masalah?"ujar Shina.

"Aku pikir aku membuat suatu kesalahan, aku pikir dia bernama Naomi Arabelle. Dia tampak seperti siswa kelas 2 di sekolah ini. Apakah kamu tahu dia? Ujar Jina mengingat kejadian tadi saat di dalam bus.

"Tentu, semuanya tahu dia. Kenapa kamu bertanya hal itu?" Ujar Shina.

"Dia terlihat sangat menakutkan. Apakah dia sangat terkenal?" Ujar Jina dengan sangat penasaran.

"Dia. Dia petarung yang sangat kejam. Dia bahkan membuat seorang senior mimisan dua kali dengan satu pukulanya. Jangan pernah bermain main denganya, dia sangat gila. Apakah kamu mengganggunya?" Ujar Shina dengan tatapan yang menegangkan.

"Haruskah aku pindah sekolah?" Ujar Jina dengan sangat cemas memikirkan kejadian tadi.

15 menit kemudian......

Aera masuk ke dalam kelas, Aera pun menyapa semua temanya, tetapi tidak ada satu orang pun menyapanya. Semuanya terlihat diam dan menatap Aera dan membicarakanya.

"Aera kamu pasti mengalami kesulitan. Apakah kamu baik baik saja?" Ujar Hana dengan sangat cemas.

"Aku baik baik saja, terimakasih untuk semuanya, aku akan pergi ke Jepang dan makan shusi. Aku memiliki istirahat yang baik selama beberapa hari." Ujar Aera dengan tatapanya yang mencekam ke arah Jina.

"Itu menjadi sangat membosankan jika kamu tidak ada disini. Bagaimana kalau kamu kembali kita bersama sama mengadakan pesta?" Ujar Hana.

"Itu ide yang sangat bagus." Ujar Aera.

Lihat selengkapnya