Sweeter Than Coffe

Shafa Maurrizka
Chapter #1

One

Itu adalah putraku. Ya... pria kecil di dalam stroller itu adalah putraku, Leo Lee. Lalu pria dewasa yang berdiri di belakang stroller itu tentu saja adalah suamiku, Lee Junhyu. Yahh.. ini masih sangat sulit dipercaya. Aku tidak pernah menyangka jika aku akan mendapatkan Leo dengan cara yang tidak terduga. Tentu saja ceritaku ini sangat klise, kami mendapatkan Leo karena sebuah insiden yang tidak disengaja. Lee Junhyu menghamiliku saat aku dalam keadaan tak sadarkan diri. Tapi kurasa kami sebenarnya sama-sama dalam keadaan tak sadarkan diri karena dibawah pengaruh alkohol. Hanya saja bukan itu yang ingin kuceritakan pada kalian, tapi siapa Lee Junhyu sebenarnya. Sungguh ini sangat tidak masuk akal karena seorang pria pendiam, kurang populer, sedikit culun dengan kacamata tebalnya ternyata mampu membuat wanita populer di Kirin High School mengandung dalam sekali berhubungan! Ya Tuhan, itu sungguh sesuatu yang sangat di luar akal sehat. Bahkan dulu aku dan teman-temanku sering menjahilinya dengan sangat jahat hingga pernah membuat keningnya lecet karena tergores pinggiran pagar sekolah. Ohh... itu sungguh masa-masa yang sangat kelam. Dan kurasa saat ini aku telah mendapatkan kehidupan yang lebih baik karena kehadiran Leo, dan tentu saja Junhyu.

“Anna, Leo haus.”

Aku mengangkat alisku sekilas dan segera memberikan botol susu yang sejak tadi kugenggam. Kulihat ia sedikit tersenyum kearahku sambil menunjukan hasil kerja kerasnya menyuapi Leo hingga piring kecil putraku itu kosong. Bagus, aku semakin mencitaimu Lee Junhyu. Kau berhasil membuat Leo yang akhir-akhir ini sangat sulit untuk makan menjadi menghabiskan makanannya dengan mudah. Betapa frustrasinya aku selama seminggu ini karena harus berjuang sendiri mengurus Leo, sedangkan Junhyu disibukan dengan ujian akhir di universitasnya. Jadi usiaku dan Junhyu sebenarnya terpaut dua tahun, tapi... ada sesuatu yang terjadi diantara kami sehingga itu tidak benar-benar tepat dua tahun. Dulu ia adalah kakak tingkatku di Kirin High School, tapi aku memang adik kelas kurangajar yang sering mengganggu kakak tingkat yang sangat pendiam sepertinya.

“Oppa, kemana kita akan pergi setelah ini?”

“Kau ingin aku menemanimu kemana? Hari ini aku sudah bebas, ujianku telah selesai. Tapi lusa aku harus ke Jepang untuk menyelesaikan beberapa masalah di perusahaan ayah.” ucapnya dengan mimik wajah bersalah. Hmm.. ya, aku akan ditinggalkan lagi. Dulu mungkin aku akan senang jika ia pergi dan tidak muncul di hadapanku. Tapi sejak Leo hadir di tengah-tengah kehidupan kami, aku menjadi tidak ingin lepas sedikitpun darinya. Kuakui aku telah jatuh cinta pada pria culun ini. Aku jatuh cinta pada usahanya untuk merubahku menjadi wanita yang lebih baik. Oh.. kurasa aku ingin menangis saat ini. Masa lalu selalu membuatku dilingkupi emosi yang sangat menjengkelkan. Dan aku sendiri juga tidak tahu sejak kapan aku menjadi Anna yang melankolis seperti ini.

“Kita perlu membeli kebutuhan Leo dan beberapa makanan untuk persediaan di rumah. Teman-temanku hari ini akan datang.”

“Jadi kau akan mengadakan reuni di rumah?”

Entah mengapa aku seperti menangkap adanya nada malas dalam suaranya. Mungkin Junhyu masih belum bisa melupakan bagaimana kejamnya aku dan teman-temanku dulu saat mengerjainya. Dan sialnya karma itu berlaku untuk seorang wanita jahat sepertiku.

“Ya, Yui, Tiffany, dan Jessica akan datang. Lalu... Dannis oppa dan Jihoo oppa.”

“Ck, dua pengganggu itu lagi.”

“Oppa, mereka hanya ingin mengobrol dan melihat keadaan kita setelah semua hal yang terjadi selama ini. Bukankah sudah lebih dari tiga tahun kita tidak bertemu dengan mereka?” tanyaku mencoba lunak. Dulu mungkin aku yang lebih sering memarahinya, bersikap kasar padanya, dan menyalahkan semua hal padanya. Namun sekarang, aku berusaha untuk menjadi isteri yang baik. Aku berusaha melupakan semua kepahitan masa lalu, dan berusaha untuk tidak melukai perasaannya yang selama ini sudah sering kulukai.

“Mereka dulu adalah kekasihmu.”

“Aku tahu, tapi itu dulu. Sekarang aku adalah milikmu. Lihatlah Leo, kasihan jika ia harus melihat pertengkaran tak penting ini.” ucapku gusar. Kecemburuan Junhyu benar-benar tidak main-main. Sekali ia tidak suka dan cemburu, maka jangan harap jika moodnya akan kembali baik-baik saja dengan mudah. Lihatlah, bahkan sekarang ia tengah mendorong stroller dengan wajah dingin ke dalam supermarket tanpa mempedulikan aku yang sedang berjalan sendiri di belakangnya. Huft... memang tidak mudah mejalani hubungan rumah tangga jika kami dipenuhi oleh masa lalu yang tidak menyenangkan. Sebenarnya kami saat ini sedang mencoba untuk membangun segalanya agar menjadi lebih baik. Tapi tetap saja hal itu sangat tidak mudah untuk dilakukan.

Flashback

Lagi-lagi lokerku dipenuhi dengan coklat, bunga, dan surat cinta dengan amplop beraroma memuakan yang membuatku ingin muntah saat ini juga. Pria-pria bodoh itu, apa sih yang membuat mereka sangat tertarik padaku? Dan si bodoh yang di sana, untuk apa ia melihatku seperti itu? Tatapannya sedikit membuat bulu kudukku merinding. Setahuku ia adalah kakak tingkat, aku melihatnya saat aku mendatangi kelas Jihoo oppa kemarin. Kebetulan kekasihku itu satu kelas dengan pria cupu itu, Lee Junhyu namanya. Ia cukup terkenal di sekolah ini dengan berbgai prestasinya yang membanggakan. Sayangnya ia memiliki perilaku yang cukup aneh dan kerap kali menjadi bulan-bulanan Jihoo oppa dan teman-temannya.

“Anna, coklat lagi?”

Tiffany tiba-tiba datang sambil mengambil sebatang coklat dengan merek yang hmm.. bisa dikatakan jika coklat itu tergolong coklat mahal. Biarkan saja Tiffany yang memakannya, aku kebetulan tidak terlalu menyukai coklat. Apalagi aku hampir mendapatkannya setiap hari karena pria-pria bodoh itu.

“Ambil saja semua coklatnya, aku bosan. Setiap hari mereka memenuhi lokerku dengan coklat, bunga, dan surat, menjijikan.. aku muak. Ayolah, aku tahu aku cantik dan populer, tapi semakin lama semakin muak dengan reaksi orang-orang di sini.”

Brakk

Aku menutup pintu lokerku keras dan segera mengajak Tiffany untuk masuk ke kelas. Sebentar lagi pelajaran dari guru paling killer di sekolah ini akan segera dimulai. Aku tidak mau citraku menjadi buruk hanya karena aku terlambat masuk ke kelas, meskipun sejujurnya aku tidak suka dengan pelajaran itu, Fisika!

“Anna, ada apa dengan pria cupu itu?” bisik Tiffany sambil merapat kearahku. Aku refleks mengikuti arah tatapan Tiffanya dan menemukan Lee Junhyu sedang menatapku. Sejak tadi pria aneh itu memang terus berdiri di sebelah pillar besar sambil menatap kearahku. Entah apa yang sedang ia lakukan, tapi ia berhasil membuatku takut sekaligus risih. Jika memang ia tertarik padaku, ia seharusnya tidak membuatku merinding dengan jenis tatapannya.

“Hey, apa yang kau lihat? Kau juga ingin memberiku coklat seperti yang lainnya?” tanyaku sengit setelaha aku memutuskan untuk menghampirinya. Untuk beberapa saat ia tak menjawabku dan justru menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dasar tidak sopan!

"Hey, jawab pertanyaanku! Kau ingin aku memanggil Jihoo oppa agar kau dihajar lagi oleh teman-temannya?” Aku sedikit melirik pelipisnya dan juga sudut bibirnya yang masih menyisakan bekas kebiruan akibat dihajar oleh teman-teman Jihoo oppa. Pria sombong ini dua hari yang lalu menolak permintaan Jihoo oppa dan teman-temannya untuk membagi jawabannya, sehingga saat pulang sekolah ia diseret paksa menuju gudang sekolah, dan ia dipukuli di sana. Saat itu aku melihat langsung kejadiannya, namun aku hanya diam. Aku hanya menontonnya yang terus dipukul sambil menipiskan bibirku. Padahal ia sejak awal telah meminta tolong padaku sambil menatapku dengan tatapan memelasnya agar aku melaporkan kejadian pengroyokan itu pada guru BK, tapi aku tidak melakukannya. Untuk apa aku menolong pria cupu sepertinya. Aku sejujurnya tidak pernah menyukainya karena ia terlalu lemah hingga ia mudah diinjak-injak seperti itu.

“Kenapa kau tidak menolongku saat gerombolan brandal itu mengroyokku kemarin?”

“Menolongmu? Untuk apa? Aku tidak akan membuat kekasihku dalam masalah.” balasku ketus. Huh, apa pria ini baru saja terbentur? Berani-beraninya ia berkata seperti itu di hadapanku, bahkan dengan gaya sok beraninya yang omong kosong itu. Jika ia bukan pria lemah, seharusnya ia dapat melindungi dirinya sendiri agar tidak menjadi bahan pembullyan Jihoo oppa.

“Kekasihmu adalah pembuat onar, ia seharusnya mendapatkan sanksi dari perbuatan buruknya.”

“Ck, dengar Lee Junhyu ssi, kau diperlakukan seperti itu oleh Jihoo oppa karena kau adalah pria cupu yang lemah! Kau tidak bisa melindungi dirimu sendiri.”

Lihat selengkapnya