Jakarta, jam 4 sore.
Langit kelabu seperti ikut memperingati kehancuran yang akan datang.
Sheila Ranindra 22 tahun, akuntan muda yang cerdas dan ceria , berjalan ringan menuju kantor kekasihnya, Kevin.
Mereka sudah bersama sejak SMP.
10 tahun...
Dari tangisan remaja labil sampai mimpi menikah, semua mereka lalui.
Di tangannya ada sekotak kue red velvet dan dua tiket ke Jepang.
Uang hasil kerja kerasnya selama dua tahun.
Hari ini dia ingin melamar Kevin.
Dia bahkan sudah siap berlutut duluan kalau perlu.
Tapi dia tak pernah siap untuk yang ia temukan.
Pintu kantor Kevin tidak dikunci.
Dan suara desahan itu ,
tidak salah lagi datang dari dalam ruangannya.
Dengan hati yang merinding, Sheila mendorong pintu.
BRAKKKK
Di sana, di atas meja kerja, kekasihnya Kevin sedang menggagahi seorang wanita sekretaris sialan yang bahkan tak tahu cara pakai lipstik dengan benar.
"KEVIN!!"
Kue itu terjatuh.
Tiket liburan robek di tangannya.
Tubuhnya menggigil.
Tapi bukan karena kedinginan.
Kevin menoleh . Panik.
"Sheila!? Tunggu , ini nggak seperti yang kamu lihat!"
PLAKK!!
Dia menampar Kevin sekuat tenaga.