Apakah kalian pernah mendengar kata “Malaikat” ? Bagaimanakah sosok malaikat yang kalian ketahui? Malaikat memiliki rupa yang begitu mulia, memiliki sayap yang indah, wajahnya cerah dan rupawan, memiliki suara yang agung.
Benar, Memang pada hakikatnya begitulah sosok malaikat. Namun, berbeda pada satu malaikat yang satu ini yaitu Malaikat Luciel. Pada dasarnya memang Malaikat Luciel adalah pimpinan dari seluruh pasukan malaikat di surga, ia selalu diagung – agungkan karena wibawa dan keagungannya.
Namun, karena terlalu sering diagungkan malaikat luciel merasa dirinya lebih pantas menjadi Tuhan atau memiliki kedudukan yang setara dengan Tuhan. Seperti kata - kata nasihat, “Sesuatu yang berlebihan tidak akan berakhir baik”. Pada akhirnya, Malaikat Luciel menentang Tuhan dan mengatakan bahwa dirinya pantas sejajar dengan Tuhan. Mendengar hal tersebut, Tuhan sangat murka dan membuang Luciel ke bumi dan mengutuk Luciel. Itu hanyalah garis besar dari kisah Malaikat Luciel yang dibuang dari surga dan menjadi seorang Lucifer.
---
Lokasi : Kerajaan Surga
“Luciel hebat sekali!” seorang anak perempuan mendekati anak laki – laki itu dengan tatapan berbinar. Anak lelaki yang dipanggil itu menoleh dan menyunggingkan senyum di bibirnya. Dia memainkan alat musik yang disebut harpa dengan cekatan. Jari – jari kecil yang dengan lincahnya memetik tiap dawai sehingga menciptakan alunan melody yang sangat indah.
“Benarkah aku hebat?” Anak lelaki itu menatap anak perempuan yang duduk disampingnya.
“Iya! Aku sangat iri dengan kamu. Ayah dan ibuku selalu menceritakan kepada Kaela bahwa Luciel sangatlah hebat sedangkan aku tidak dapat melakukan apa – apa. Terkadang aku merenung, kenapa Tuhan menciptakan aku yang tidak berguna ini.”
Anak perempuan yang bernama Kaela tersebut menundukan kepalanya dan dengan tatapan sendu anak perempuan itu menatap Luciel.
“Aku ingin sekali menjadi dirimu!” Luciel kecil selalu mendengarkan pujian yang dilontarkan oleh malaikat – malaikat disekelilingnya. Hal tersebut sangat bedampak pada karakter malaikat kecil itu. Lingkungan yang berada disekelilingnya dengan sangat perlahan membentuk karakternya menjadi suatu malapetaka baginya dimasa depan.