Sejak kejadian di aula beberapa pekan lalu, Azura semakin semangat untuk belajar bernyanyi dan memuji Tuhan dengan giat. Hari demi hari dilalui dengan penuh sukacita, Azura sekarang sudah mempunyai teman baru yaitu, Kaela.
“Azura! Ayo kita ke danau,”
Ucap Luciel yang sudah berada di ambang pintu rumah. Azura menangguk lalu berlari kecil menuju Luciel. Mereka berdua sudah berencana untuk bermain ke taman surga untuk memanen buah apel lalu membuat pie apel. Mereka berdua melihat sosok malaikat perempuan kecil yang sedang duduk di rumput tepi jalan.
“Kaela! Sedang apa?”
Luciel dan Azura mendekati malaikat kecil bermanik mata biru itu.
“Aku cuma bosan saja dirumah, Hehe.”
“Ayo ikut bersama kami, sekarang kami ingin pergi ke taman utama lalu memetik beberapa buah apel untuk dijadikan pie apel.”
“Wah! Aku ikut ya!”
“Yuk!”
Lalu mereka bertiga bergegas menuju taman utama di surga. Mata Azura berbinar melihat taman utama surga yang begitu luas dan dipenuhi banyak bunga mapun pohon yang berbuah lebat.
“Buah apelnya banyak sekali. Hey lihat! Pohon buah persik juga berbuah banyak!”
Ucap Luciel dengan semangat. Lalu mereka bertiga membagi tugas. Luciel memanjat pohon apel, sedangkan Kaela memegang keranjang yang cukup besar bahkan terlihat menutupi sebagian tubuh gadis kecil itu. Sedangkan Azura mendapat tugas memetik buah persik, pohon buah persik tidak terlalu tinggi. Namun, sekarang gadis itu sedang asik bermain air di danau. Luciel memutar bolamatanya malas ketika melihat kelakuan iblis kecil itu.
“Eh! Jangan kabur kau ikan!” Azura dengan hebohnya berenang mengejar buruannya sedangkan Luciel dan Kaela bersusah payah memanen buah apel.
“Azura! Kemari kau bantuin manen buah persik!”
Teriak Luciel ketika melihat Azura yang sedang tertawa puas dengan ikan yang cukup besar di tangannya.
“Luciel! Kaela! Lihat hasil tangkapanku! Nanti kita bikin ikan bakar juga. Yeay!”
Azura dengan girangnya memamerkan ikan besar itu. Kini, gadis kecil itu sekarang basah kuyup.
“Hachu!”
Azura bersin – bersin dan sekarang gadis kecil itu mengigil. Luciel khawatir dengan keadaan gadis itu. Akhirnya mereka putuskan untuk pulang kerumah dengan membawa ikan besar dan buah apel di keranjang. Sesampainya di rumah Aurella terkejut melihat baju Azura yang sudah basah kuyup. Wajah kecil gadis itu sudah memucat dan badannya bergetar.