Switched Heart

Ester Liana
Chapter #14

Bab 14 "Perubahan"

Hening

Satu kata yang menggambarkan situasi malam itu. Luciel merenung diam memikirkan rencana untuk memenuhi syarat memasuki dunia iblis.

Besok pagi aku akan pergi ke kota dan aku akan tinggal dikota beberapa saat hingga mencapai targetku yaitu membunuh lima puluh orang dengan sadis

Batin pemuda itu dengan penuh perhitungan

---

Pagi hari yang cerah membuat seluruh manusia dipenuhi semangat baru, tak terkecuali pemuda bermanik abu – abu yang sangat semangat untuk "berburu". Pemuda itu berangkat menuju pusat kota dengan mengunggangi kuda milik Arazel. Ketika telah sampai di pintu masuk kota, Luciel turun dari kudanya lalu berjalan diantara kerumuman orang di tengah kota. Luciel mengenakan tudung berwarna hitam dilengkapi penutup wajah yang menutupi sebagian wajahnya. Pemuda itu harus bergerak cepat dalam melakukan aksinya. Rencana pembunuhan telah tersusun rapi dikepalanya.

“Aku sangat mencintaimu, sayang”

Maksudku, aku sangat mencintai hartamu, sayang

Batin perempuan itu licik

Ujar seorang perempuan muda pada kekasihnya. Kedua pasangan itu sedang berada disebuah taman yang cukup sepi. Luciel yang mendengar hal itu menguping pembicaraan kedua pasangan itu. Tanpa ada yang menyadari bibir pemuda itu tersenyum miring.

“Mau kah kau menikah denganku? Aku akan mencintaimu sepenuh hatiku dan rela mengorbankan apapun termasuk diriku sendiri!”

Ujar sang pria yang usianya jauh lebih tua daripada sang kekasih.

“Bagaimana jika nanti istrimu mengetahui pernikahan kita?”

“Tenang saja, aku akan memberimu rumah. Aku akan sesering mungkin mengunjungimu!”

Luciel tertawa terbahak – bahak. Kedua pasangan perselingkuhan itu terkejut mendengar tawa pemuda itu. Perempuan belia itu bergetar dan bersembunyi di belakang kekasihnya.

“Hei! Aku baru membeli pisau ini. Siapa yang mau menjadi testimoni pertamaku, hehe”

Luciel mengelus pisau yang berukuran besar itu dengan hati – hati. Bulu kuduk kedua orang itu meremang mendengar pernyataan pemuda misterius itu.

“S-Sayang... kau mau berkorban untukku kan?”

Ujar perempuan itu dengan wajah memelas

“Tidak! Tahun ini aku akan menjadi gubernur kota ini! Bunuh saja perempuan ini,”

Laki – laki paruh baya itu mendorong gadis belia itu dengan kasar.

“HAHA!”

Luciel makin tertawa terbahak – bahak, kilat mata pemuda itu semakin tajam.

“Baiklah, dengan senang hati”

“Terimaka-“

Lihat selengkapnya