Luciel memasuki hutan gelap yang berkabut tebal dan minim cahaya karena pohon – pohonnya yang menjulang tinggi dan rimbun. Hening, tidak ada suara angin ataupun serangga seperti pada umumnya. Luciel melangkahkan kakinya dengan waspada.
Setelah berjalan berjam – jam, pemuda itu menemukan sebuah goa di dekat jurang yang terjal. Disekitar goa itu terdapat banyak bangkai dan tulang – tulang yang berserakan. Aroma busuk menguar dari dalam goa itu membuat bulu kuduk pemuda itu meremang. Namun, Luciel tersenyum miring lalu melangkahkan kakinya tanpa rasa takut lagi.
“Srett”
Luciel dengan cepat menghindari serangan mendadak itu. Jika telat sedetikpun kepalanya akan lepas dari tubuhnya. Pemuda itu dengan gesit melancarkan serangan balik.
“Tak..tak”
Suara pedang memenuhi goa itu.
“Siapa kau?! Beraninya memasuki wilayahku!”
Teriak iblis berwujud kepala kerbau bertubuh manusia itu tepat diwajah Luciel.
“Aku pemberontak kerajaan iblis juga!”
Iblis itu menghentikan serangannya.
Luciel mengambil napas dalam lalu menghembuskannya dengan kasar.
“Beritahu aku bagaimana cara membunuh anggota keluarga kerajaan iblis!”