Sword Knight: Mount Neomir

Baggas Prakhaza
Chapter #18

Serangan dari Ular Pasir Raksasa

Pulau Neomir yang megah itu tiba-tiba bergetar hebat, seperti sedang diguncang oleh kekuatan dahsyat yang berasal dari dalam tanah. Tanah di bawah kaki Galaxy, Davina, Alios, dan Lilya berguncang begitu keras hingga membuat tubuh mereka sulit untuk berdiri tegak. Angin kencang dan suara retakan yang menggema menambah ketegangan yang langsung menyelimuti mereka.

“Apa yang terjadi?” tanya Davina dengan nada panik, berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya. Namun, sebelum ia sempat memahami situasinya, tanah di sekelilingnya mulai bergelombang seperti lautan pasir. Pasir-pasir dari tepi pulau mulai mengalir, bergerak tak terkendali menuju mereka. Dalam sekejap, Davina terjatuh dan hampir terseret ke dalam gelombang pasir yang berbahaya itu.

Galaxy, yang berdiri sedikit lebih jauh di depan, segera menyadari ada sesuatu yang aneh. Matanya menatap pasir yang bergerak seolah hidup, dan tubuhnya langsung bersiap untuk kemungkinan terburuk. Saat itu, Pedang Azura yang tergantung di punggungnya tiba-tiba bersinar terang, pancaran cahaya biru keperakan memancar dari pedang tersebut, seolah memberi peringatan tentang bahaya yang mendekat.

"Ini tidak baik," gumam Galaxy dengan tegas, ia dengan cepat meraih gagang pedang tersebut. Cahaya dari pedang itu semakin kuat, menyorot ke arah pasir yang bergelombang dengan aneh di depan mereka. Galaxy, dengan instingnya sebagai pendekar, sudah tahu bahwa ini bukan fenomena alam biasa—sesuatu yang besar sedang bergerak di bawah permukaan tanah.

"Tetap di belakangku!" teriak Galaxy sambil menarik Pedang Azura dari sarungnya. Cahaya pedang itu memancar tajam, menciptakan kilatan-kilatan cahaya yang memantul di sekitar mereka. Alios, Davina, dan Lilya mengikuti perintahnya, meskipun wajah mereka dipenuhi kekhawatiran. Mereka semua tahu bahwa apapun yang sedang terjadi, tidak akan mudah dihadapi.

Tiba-tiba, sebuah suara gemuruh yang sangat keras terdengar dari bawah tanah. Pasir di tepi pulau bergerak semakin cepat, lalu secara tiba-tiba, sesuatu yang sangat besar mulai muncul dari permukaan pasir. Seperti gunung yang muncul dari dasar laut, kepala Ular Raksasa Pasir menyembul ke udara, menyemburkan pasir di sekitarnya dan menghantam langit dengan kecepatan luar biasa.

Ular itu, dengan kulitnya yang menyerupai bebatuan dan sisik berwarna coklat keemasan, menjulang tinggi, tubuhnya seperti gelombang ombak yang tak terbendung. Kepalanya sebesar rumah, dengan mata merah menyala yang menatap langsung ke arah mereka, penuh dengan amarah dan kelaparan. Nafasnya saja sudah cukup untuk mengguncang udara, mengirimkan pasir beterbangan ke segala arah.

"Sial, ini monster penjaga gunung!" seru Alios, wajahnya pucat saat melihat ukuran dan kekuatan makhluk itu.

Galaxy hanya sempat mengangguk pelan, sebelum ular itu bergerak dengan cepat. Tanpa peringatan, kepala ular itu meluncur ke arah mereka dengan kecepatan yang mengerikan, membuka mulutnya yang dipenuhi taring tajam, siap menelan siapa pun yang ada di depannya.

Lihat selengkapnya