Sword Knight Season II - Revealing the Mystery

Baggas Prakhaza
Chapter #2

Kebangkitan Sang Penerus Azura

Ledakan aura hitam yang begitu besar menyelimuti hutan di sekitarnya. Erlang, yang sedang terbang bersama rombongan keluarga Riz di atas naga-naga mereka, merasakan guncangan dan aura yang datang dari belakang. Wajahnya berubah serius, pandangannya tertuju pada ledakan yang masih bergaung di kejauhan. Suara gemuruh dari ledakan tersebut membuat para naga melambat, menggetarkan udara dan tanah di bawah mereka.

“Apa-apaan aura itu?” Erlang bertanya, kebingungan melihat kekuatan yang begitu dahsyat. Tidak ada yang menyangka bahwa Galaxy, yang sebelumnya dibekukan dalam bongkahan es, kini bangkit dengan kekuatan yang jauh lebih besar daripada sebelumnya.

Galaxy berdiri di tengah-tengah hutan yang berantakan, pepohonan tercabut dari akarnya dan tanah di sekitarnya retak. Aura hitam mengelilingi tubuhnya, memancar seperti badai yang tak terkendali. Matanya memancarkan kemarahan yang mendalam, sementara Pedang Dewa di tangannya bersinar dengan cahaya gelap, siap memotong siapa pun yang berani menghalangi jalannya.

Tidak jauh dari sana, gerombolan monster dan naga mulai bermunculan dari balik bayang-bayang pepohonan dan jurang. Mereka tertarik pada kekuatan yang dipancarkan Galaxy. Monster-monster dengan tubuh besar dan bersisik, serta naga-naga liar yang belum pernah dilihat sebelumnya, bergerak mendekat, memutari Galaxy yang berdiri di tengah-tengah medan yang porak-poranda.

Galaxy melihat mereka satu per satu, napasnya berat namun penuh tekad. Ia tahu bahwa para monster ini hanya tertarik pada satu hal: kekuatan Pedang Dewa yang ia genggam. Namun, tidak ada waktu untuk menghindar atau melarikan diri. Dia harus menghadapi mereka semua jika ingin menyelamatkan Davina dan melanjutkan perjalanannya.

"Jangan menghalangi perjalananku, atau kalian akan aku tebas tanpa ampun," ucap Galaxy dingin.

Raungan para monster dan naga liar mulai mengisi udara. Mereka maju mendekat dengan langkah berat, mengitari Galaxy, siap menyerang. Suara gemuruh dari sayap-sayap naga yang terbang di atasnya membuat suasana semakin mencekam. Di kejauhan, Erlang mendengar raungan para monster dan naga itu. Dia tertawa kecil dengan nada mengejek.

“Hahaha, anak itu tidak akan mampu melawan mereka. Tempat itu dijaga oleh 1000 monster, dan dia tidak mungkin bisa selamat dari sana," ucap Erlang dengan puas.

Namun, Davina yang terikat rantai emas di punggung naga besar mendengar ucapan Erlang dan tersenyum tipis. "Kau salah, Erlang," bisik Davina pelan. "Galaxy jauh lebih kuat dari yang kau kira. Dia tidak selemah dirimu, kekuatannya berlipat-lipat lebih hebat darimu."

Davina menoleh ke belakang, berharap bisa melihat Galaxy meski dari kejauhan. Dalam hatinya, ia yakin bahwa Galaxy tidak akan menyerah dengan mudah.

Lihat selengkapnya