Sword Knight Season II - Revealing the Mystery

Baggas Prakhaza
Chapter #6

Kilat Hitam di Malam Rembulan

Di tengah kegelapan hutan yang pekat, hanya suara langkah kaki yang terdengar memecah keheningan. Sosok berjubah putih itu bergerak lincah di antara pepohonan, tatapan matanya tajam, terfokus pada satu titik di kejauhan. Ia memperhatikan dengan seksama pergerakan pemuda yang tengah bertarung dengan seekor harimau raksasa. Mata sosok berjubah itu melebar saat melihat pemuda itu, Galaxy, dengan lincah menghindari serangan harimau yang mengaum buas.

Namun yang membuatnya lebih terkejut adalah apa yang Galaxy bawa dalam dekapannya. Di tangan kirinya, Galaxy menggendong seorang bayi yang menangis ketakutan, suaranya melengking di udara malam yang sepi. Sosok berjubah putih itu tak percaya apa yang dilihatnya. "Seorang bayi?" gumamnya, bingung.

Sementara itu, Galaxy bergulat dengan situasi yang semakin genting. "Anak ini hampir saja dimangsa oleh harimau sialan ini," geramnya dalam hati, sambil sesekali menghindar dari serangan cakaran besar harimau bulan. "Aku tak bisa bertarung sambil menggendong bayi. Aku harus menjauhkan dia dari sini terlebih dahulu."

Tanpa berpikir panjang, Galaxy mengambil keputusan cepat. Ia memasukkan pedangnya kembali ke dalam sarung di punggungnya, lalu menggendong bayi itu dengan kedua tangannya. Kecepatan Galaxy tidak main-main. Dalam sekejap, ia berlari melesat di antara pepohonan dengan langkah yang begitu cepat, hampir seperti kilatan petir hitam yang sulit diikuti oleh mata biasa.

Sosok berjubah putih yang terus membuntuti Galaxy terperangah. "Aura ini... ini adalah aura Azura! Pekat sekali... begitu kuat," gumamnya, berusaha keras mengejar pemuda itu. Ia tahu bahwa Galaxy adalah bagian dari keluarga Azura, yang dikenal memiliki kekuatan besar dan legendaris. Namun, ia tidak menduga bahwa kekuatan Galaxy sudah berkembang sedemikian rupa.

Meskipun demikian, kecepatan Galaxy luar biasa. Tidak ada yang mampu mengejarnya, bahkan sosok berjubah putih yang berusaha keras tetap tertinggal jauh di belakang. "Aku harus terus mengikutinya... tapi... dia begitu cepat!" keluh sosok itu, frustrasi.

Galaxy terus berlari tanpa henti hingga akhirnya ia mencapai desa Rembulan, sebuah desa kecil yang terletak di tepi hutan. Penduduk desa yang sedang terlelap dikejutkan oleh suara langkah kaki yang mendekat dengan kecepatan luar biasa. Ketika mereka melihat sosok Galaxy tiba dengan membawa bayi di tangannya, para penduduk segera mengerumuni mereka.

"Ini bayi kalian?" tanya Galaxy dengan nada serius, suaranya tenang namun penuh kewaspadaan.

Sepasang suami-istri yang tampak panik langsung berlari menghampirinya. "Ya, itu anak kami! Terima kasih... terima kasih telah menyelamatkannya!" tangis si ibu, memeluk bayinya yang kini aman di pelukan Galaxy.

"Apa yang terjadi?" tanya si ayah dengan tatapan khawatir. "Bagaimana kau bisa menyelamatkan anak kami dari harimau itu?"

Lihat selengkapnya