Sword Knight Season II - Revealing the Mystery

Baggas Prakhaza
Chapter #10

Warisan Keluarga Azura dan Sang Naga Petir

Naga petir besar itu mengangkasa dengan anggun, membawa Galaxy dan Athena di punggungnya. Angin malam bertiup kencang, namun tubuh naga itu melindungi mereka dari terpaan angin yang ganas. Athena memandang ke bawah, melihat hamparan daratan luas yang berlalu cepat di bawah mereka, tetapi pikirannya jauh lebih dipenuhi oleh kebingungan. Di punggung naga sebesar ini, seharusnya mereka merasa gentar, namun tidak ada tanda-tanda ancaman dari sang naga. Rasa penasaran akhirnya membuat Athena tak mampu menahan diri lagi untuk bertanya.

“Kenapa kau tidak menyerang kami? Aku yakin naga sebesar dan sekuat dirimu bisa menghancurkan kami berdua dalam sekejap,” tanya Athena, mencoba memahami alasan di balik sikap damai naga tersebut.

Sang naga menolehkan kepalanya sedikit ke arah Athena. Dari dekat, mata naga itu tampak berkilauan seperti cahaya petir, dan suaranya bergemuruh saat ia menjawab, “Aku tidak akan menyerang keturunan Azura. Keluarga Azura adalah pelindung kami, para naga yang memiliki akal dan perasaan. Kami tidak sama dengan naga liar yang hanya hidup berdasarkan naluri dan nafsu. Sejarah antara keluarga Azura dan kami sudah terjalin sejak lama, jauh sebelum kau lahir.”

Athena terdiam sejenak, mengerutkan kening. “Keluarga Azura melindungi para naga? Tapi… bagaimana mungkin? Erlang dan ayahku selalu mengatakan bahwa keluarga Azura adalah keluarga penuh kegelapan dan kejahatan.”

Sang naga mendengus kecil, suaranya menggelegar namun terdengar penuh kesedihan. “Keluarga Azura tidaklah seperti yang dikatakan oleh Erlang atau siapapun yang kau dengar selama ini. Aku akan menceritakan padamu tentang masa lalu kami, masa lalu yang melibatkan keluarga Azura dan para naga seperti aku.”

Galaxy yang sejak tadi mendengarkan dengan tenang, menoleh sedikit ke arah naga itu. Ia sendiri sudah tahu sebagian dari sejarah keluarganya, namun penuturan langsung dari naga kuno ini tentunya akan memberikan wawasan yang lebih dalam. Athena menatap sang naga penuh perhatian, siap mendengarkan cerita dari masa lalu yang tersembunyi selama ini.

“Dahulu, seratus tahun yang lalu, dunia ini jauh lebih damai. Namun ada ancaman besar yang mengintai dari dalam kegelapan, naga-naga liar yang lapar dan haus akan kekuasaan berkeliaran, mengancam kehidupan kami yang hidup dengan akal dan perasaan. Naga-naga ini bukanlah makhluk yang bisa diajak berbicara, mereka hidup hanya untuk menghancurkan. Pada saat itu, aku hanyalah seekor naga muda, berusia sepuluh tahun. Aku dan keluargaku hampir dibantai oleh naga hitam yang lebih kuat dari kami. Naga hitam itu, dikenal sebagai Naga Petir Hitam, adalah yang paling haus darah. Ia memakan naga-naga seperti kami tanpa ampun, menghancurkan kehidupan yang kami jaga.”

Lihat selengkapnya