Sword Knight Season II - Revealing the Mystery

Baggas Prakhaza
Chapter #18

Cinta dalam Kegelapan

Galaxy berdiri di atas tembok pembatas Kerajaan Riz, napasnya berat dan lelah. Darah mengalir perlahan dari luka-luka di tubuhnya akibat serangan brutal Davina, namun ia tetap bertahan. Di hadapannya, Davina berdiri dengan mata merah yang berkobar, dipenuhi amarah yang tak terkendali. Mata tajamnya menyiratkan kebencian yang dalam, dan meskipun Galaxy terus mencoba membujuknya, Davina hanya terus menyerang dengan kekuatan yang semakin besar. Pedang di tangan Davina kini berubah, memancarkan aura gelap yang mengancam nyawa siapa pun yang berani mendekatinya.

Pertarungan mereka berlangsung di ketinggian, di atas tembok besar yang memisahkan kerajaan dari dunia luar. Setiap kali pedang Davina menebas, Galaxy hanya bisa menangkis, berusaha bertahan tanpa melukai gadis yang selama ini ia cintai. “Davina! Kendalikan dirimu! Ini aku, Galaxy!” teriaknya, namun kata-kata itu tampaknya tak sampai pada Davina yang sudah terjebak dalam pengaruh kegelapan yang menyesatkan.

Di bawah pengaruh Manipulasi Magic, Davina tidak lagi melihat Galaxy sebagai sahabat atau seseorang yang ia kenal. Baginya, Galaxy telah berubah menjadi sosok yang paling ia benci di dunia: Erlang, pengkhianat yang telah menghancurkan hidupnya dan Kerajaan Riz. Kebencian yang ia simpan begitu dalam terhadap Erlang kini terpancar dalam setiap serangannya. Serangan demi serangan ia lepaskan, seolah mencoba menghancurkan Erlang dalam tubuh Galaxy. Pedang di tangannya memotong angin dengan suara tajam, dan Galaxy hanya bisa terus bertahan.

“Davina! Ini aku, Galaxy!” panggil Galaxy lagi dengan suara yang mulai terdengar putus asa. Pedang di tangannya terasa semakin berat. Setiap kali ia menangkis serangan Davina, tubuhnya terasa lebih lemah, dan luka-lukanya semakin parah. Namun, Galaxy tidak pernah berniat menyerang balik. Bagaimanapun juga, ia tidak bisa membiarkan dirinya melukai Davina, meskipun itu berarti hidupnya berada di ujung tanduk.

Davina, di sisi lain, tidak menyadari kenyataan. Di bawah pengaruh Manipulasi Magic, ia terjebak dalam dunia yang diciptakan oleh pikirannya sendiri. Dalam dunia itu, Galaxy adalah musuhnya, dan ia harus mengalahkannya untuk membebaskan dirinya dari kegelapan. Setiap serangan yang ia lepaskan ditujukan untuk menghancurkan sosok Erlang yang ia benci, padahal di dunia nyata, ia sedang melukai Galaxy dengan parah.

“Galaxy!” panggil Athena dari kejauhan, bersama dengan sang Ratu dan ketiga naga bersaudara yang terbang mendekat. Dari jarak yang jauh, mereka bisa melihat pertempuran sengit yang berlangsung di atas tembok. Sang Ratu, dengan wajah khawatir, memanggil Davina dengan suara keras, namun panggilannya tidak didengar. Di tengah malam yang diterangi oleh cahaya bulan, mereka hanya bisa menyaksikan bagaimana Galaxy terus bertahan di bawah serangan tanpa henti.

Sementara itu, kekuatan Davina semakin meningkat. Aura gelap di sekeliling tubuhnya semakin tebal, memancarkan kekuatan keluarga Riz yang telah bangkit akibat kebencian dan kekecewaan. Pedangnya, yang tadinya pedang biasa, kini telah berubah menjadi pedang berbahaya yang menyala dengan api gelap. Zirahlah yang menutupi tubuh Davina—zirah kuno keluarga Riz—yang hanya muncul ketika kebencian dan amarah memuncak. Davina sekarang bukan lagi gadis yang Galaxy kenal, melainkan pejuang yang dikendalikan oleh kegelapan.

Galaxy bisa merasakan perubahan ini. Dia tahu bahwa jika ia tidak melakukan sesuatu segera, Davina akan terus menyerangnya tanpa henti, hingga ia tak lagi bisa bertahan. Namun, bahkan dalam situasi sesulit ini, ia tidak bisa membiarkan dirinya melawan dengan kekerasan. Dia mencintai Davina—itu adalah fakta yang tidak bisa ia abaikan, meskipun itu berarti mempertaruhkan nyawanya.

Lihat selengkapnya