Sword Knight Season II - Revealing the Mystery

Baggas Prakhaza
Chapter #19

Kekuatan Kehidupan

Galaxy terjatuh dari tembok pembatas Kerajaan Riz, tubuhnya melayang dalam kegelapan yang tak berujung, rasa sakit dari pedang Davina masih tertancap di perutnya. Darah mengalir deras, mengalir bersama setiap detik yang berlalu. Pandangannya kabur, dan di tengah kesadarannya yang semakin memudar, ia berpikir, "Apakah aku berakhir seperti ini?". Di dalam hatinya, ada rasa pasrah. Namun, di sudut lain hatinya, ia tak ingin menyerah. Ia masih ingin hidup, ingin bertarung, dan… ia masih ingin bersama Davina.

Saat tubuhnya hampir mencapai tanah, sebuah bayangan besar muncul dari kegelapan. Naga Perisai bergerak cepat dan menangkap Galaxy sebelum ia menghantam tanah, menyelamatkannya dari kematian yang pasti. Namun, meskipun ia diselamatkan dari jatuh, kondisi Galaxy semakin kritis. Luka di perutnya tak berhenti mengeluarkan darah, dan napasnya semakin lemah.

Di atas, Naga Petir melihat semuanya terjadi. Marah dan kecewa karena gagal melindungi keturunan Azura, ia mengamuk. Suaranya menggelegar, diikuti oleh semburan petir yang menyebar ke segala arah, menghancurkan apapun yang ada di dekatnya. Amarah Naga Petir begitu besar sehingga ia kehilangan kendali atas kekuatannya, dan kini Kerajaan Riz menjadi sasaran dari amukannya. Petir menyambar menara-menara tinggi kerajaan, membakar atap-atap bangunan, dan menghancurkan dinding-dinding batu yang kokoh.

“Awas!” teriak Athena ketika ia dan sang Ratu terlempar dari punggung Naga Petir akibat ledakan energi yang dihasilkan dari kemarahannya. Mereka berdua terjatuh dari ketinggian, tetapi sebelum mereka menyentuh tanah, Naga Emas datang dengan cepat dan menyelamatkan mereka. Dengan kepakan sayap yang kuat, Naga Emas membawa Athena dan sang Ratu menjauh dari jangkauan Naga Petir yang sedang mengamuk.

Sementara itu, Naga Perisai, setelah menyelamatkan Galaxy, melihat bahwa Davina masih berada di atas tembok pembatas, belum diselamatkan. Tanpa ragu, ia terbang kembali ke atas, mengepakkan sayapnya dengan kuat dan menyelamatkan Davina, membawanya pergi jauh dari bahaya. Mereka semua akhirnya berhasil menjauh dari Kerajaan Riz, sementara Naga Petir terus memporak-porandakan kerajaan tanpa ampun.

Di kejauhan, para warga dan prajurit yang masih hidup berlari keluar dari kerajaan dengan panik, mencari perlindungan dari serangan tak terkendali yang terjadi di atas. Kerajaan yang dulu megah dan kokoh kini hancur oleh amukan Naga Petir.

Saat mereka berhasil menjauh, Naga Perisai mendekati sang Ratu dan berbicara dengan suara yang dalam, “Maafkan saudara kami, Sang Ratu. Naga Petir sangat marah karena melihat kondisi Galaxy seperti ini. Dia telah berjanji kepada keluarga Azura, siapa pun yang mengganggu keturunan keluarga Azura harus menerima akibatnya.”

Sang Ratu, yang masih terkejut dengan apa yang terjadi, menggelengkan kepalanya perlahan. “Tidak perlu meminta maaf. Mereka semua sudah pantas menerima hukuman dari para Naga Petuah. Warga kerajaan ini selalu beranggapan bahwa keluarga Azura adalah keluarga yang diselimuti kegelapan dan kebencian. Namun, pada kenyataannya, mereka sendirilah yang hidup dalam kebencian dan prasangka. Seharusnya aku yang meminta maaf, karena ini terjadi di bawah kepemimpinanku.”

Lihat selengkapnya