Selama sebulan penuh, Galaxy, Athena, dan Davina menghadapi tantangan yang luar biasa. Setiap hari, mereka mendaki Gunung Es, gunung tertinggi di Desa Petir, di bawah pengawasan ketat Naga Petir. Latihan ini tidak hanya menguji fisik mereka, tetapi juga mental. Cuaca yang ekstrem, dengan suhu di bawah nol, tidak lagi menggentarkan mereka. Di awal latihan, tubuh mereka gemetar melawan dingin, namun semakin hari, perubahan drastis terjadi. Kulit mereka yang dulu terasa terbakar oleh hawa dingin kini mulai kebal, dan bahkan di suhu terendah sekalipun, mereka tidak lagi merasakan dinginnya salju yang menusuk. Otot-otot mereka pun menjadi lebih kuat dan kencang, refleks mereka lebih cepat, dan ketahanan mereka jauh melampaui batas sebelumnya.
Pada akhir bulan itu, akhirnya mereka mencapai puncak Gunung Es. Pemandangan di atas sana sangat menakjubkan. Hamparan putih salju sejauh mata memandang, langit biru dengan awan-awan tipis, serta angin yang berhembus dingin namun tidak lagi menggoyahkan tubuh mereka. Mencapai puncak ini adalah simbol kekuatan baru yang telah mereka dapatkan.
Di tengah kesunyian puncak gunung, mereka mendengar raungan keras di udara. Naga Petir datang terbang dari kejauhan, menyambut mereka di puncak gunung dengan sayap besarnya yang penuh kekuatan. Tubuh naga itu memancarkan aura petir yang menyala-nyala, dan setiap gerakannya membawa kilatan kilat di langit. Naga itu mendarat dengan mulus di depan mereka, dan ketiganya menyambut dengan hormat.
"Kalian telah berhasil melewati ujian pertama," suara Naga Petir menggema dengan tegas. "Namun perjalanan kalian baru saja dimulai. Sekarang saatnya kalian menghadapi ujian berikutnya."
Galaxy, Athena, dan Davina saling pandang. Mereka bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya.
Naga Petir kemudian membawa mereka terbang turun dari puncak gunung. Mereka menaiki naga itu dengan tenang, menikmati perjalanan singkat menuruni gunung dengan kecepatan angin yang menghantam wajah mereka. Sesampainya di sebuah padang rumput luas yang dipenuhi rerumputan hijau, mereka bertiga turun dari punggung Naga Petir. Pemandangan di sekitar begitu indah dan damai, namun ada ketegangan di udara yang membuat mereka waspada.
Ketika mereka berdiri di sana, kebingungan meliputi ketiganya.
"Apa latihan selanjutnya?" tanya Athena dengan penuh rasa ingin tahu.