Pagi itu, Galaxy, Athena, dan Davina berdiri di padang rumput tempat mereka biasa berlatih. Matahari mulai menanjak tinggi, tapi bayangan panjang dari pegunungan di kejauhan masih melapisi langit dengan kilauan warna biru dan ungu. Mereka bertiga menunggu kedatangan Naga Petir, yang biasanya datang tepat waktu untuk memulai latihan. Namun, kali ini berbeda. Matahari semakin tinggi, tetapi sosok Naga Petir tak kunjung muncul.
Rasa khawatir mulai merayap di hati Galaxy. Meskipun tubuhnya masih terasa lelah dari latihan keras hari sebelumnya, perasaan aneh terus mengganggunya. Ada sesuatu yang salah, dia bisa merasakannya.
"Aku tiba-tiba khawatir terhadap Naga Petir," ucap Galaxy pelan, matanya menatap ke arah pegunungan. Perasaan ini terus menguat di dalam dirinya. Tanpa berpikir panjang, dia langsung berlari menuju tempat kediaman Petuah Naga, di mana Naga Petir biasa tinggal.
Davina dan Athena yang berdiri di dekatnya segera mengikuti.
"Galaxy, tunggu! Apa yang terjadi?" seru Davina, mencoba mengejar.
Namun, Galaxy tetap diam, hanya fokus pada kekhawatirannya yang semakin dalam. Wajahnya penuh dengan ketegangan, langkah-langkahnya semakin cepat, napasnya memburu.
Mereka bertiga akhirnya sampai di depan rumah Naga Petir, tempat yang selalu tampak megah dan tenang. Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Di depan pintu rumah tersebut, berdiri Sang Ratu dengan wajah datar yang sulit untuk dibaca.
"Ibunda?" Athena tampak terkejut melihat kehadiran Sang Ratu di sini.
Sebelum mereka bisa mendekat, tiba-tiba Sang Ratu mengangkat tangannya dan melafalkan jurus dengan lantang, "The Power of the Riz Family: Wall of Eternity!" Suaranya bergema, dan seketika sebuah tembok besar dari energi muncul di antara mereka bertiga dan pintu rumah Naga Petir. Tembok itu meledak keluar dengan kekuatan luar biasa, menghantam Galaxy, Davina, dan Athena, membuat mereka terpental beberapa meter ke belakang.
Mereka terhuyung-huyung berdiri, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Wajah Galaxy menegang, sementara Athena dan Davina menatap Sang Ratu dengan penuh kebingungan.