Di kedalaman istana kegelapan, Raja Iblis berdiri di depan takhta hitamnya yang megah. Matanya bersinar dengan kemarahan yang membara. Di tangannya, ia menggenggam sebuah senjata besar—pedang yang terbuat dari tulang dan besi hitam, yang memancarkan aura kematian. Amarahnya memuncak setelah mengetahui kematian Erlang, putranya yang ia banggakan. Kematian Erlang adalah pukulan berat, tidak hanya bagi kerajaan iblis, tetapi juga bagi kebanggaan sang raja.
"Mereka akan menyesal... setiap jengkal dari dunia ini akan tenggelam dalam kegelapan!" teriak Raja Iblis dengan suara menggelegar, suaranya menggema di seluruh penjuru istana.
Ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, memberikan tanda kepada seluruh pasukannya. "Bawa kehancuran kepada mereka! Tunjukkan kekuatan kita, hingga bumi ini tak lagi menyaksikan cahaya!" Suara Raja Iblis dipenuhi oleh kebencian yang mendalam.
Di sampingnya, Penasehat Iblis yang setia, seorang ahli strategi licik, telah menemukan lokasi di mana Erlang terbunuh. Dia menunduk hormat, lalu berkata dengan suara dingin, "Tuan, kami telah melacak jejak kekuatan yang menghabisi Erlang. Lokasi tersebut berada di Dataran Gunung Neomir, tepat di tempat di mana para pendekar berkumpul."
Raja Iblis tidak perlu mendengar lebih banyak lagi. Dengan satu gerakan tangannya, ia memanggil pasukan terkuatnya—3000 prajurit iblis, para pejuang yang telah ditempa dalam kegelapan, masing-masing memiliki kekuatan yang mampu menghancurkan satu kota hanya dengan satu serangan.
"Persiapkan naga-naga kita," perintah Raja Iblis. Dari balik kegelapan, muncul makhluk-makhluk raksasa bersisik hitam, naga-naga iblis yang ukurannya jauh lebih besar dan kejam dibandingkan naga biasa. Masing-masing naga ini memiliki nafas yang bisa membakar apa pun menjadi abu dalam hitungan detik. Mereka adalah simbol kengerian, simbol dari kekuatan kegelapan yang tak tertandingi.
Raja Iblis mengangkat tangannya, dan ribuan prajurit iblis serta naga-naga besar itu mulai bergerak. Mereka melesat keluar dari istana kegelapan, menuju langit yang mendung, menuju tempat di mana pasukan pendekar berada. Kabut gelap menyelimuti mereka, menandai datangnya kehancuran yang akan melanda.
Sementara itu, di Dataran Gunung Neomir, Galaxy, Davina, Athena, serta seluruh pendekar dari lima keluarga besar telah berkumpul. Langit yang awalnya cerah tiba-tiba berubah menjadi gelap. Awan-awan hitam mulai berkumpul di atas mereka, memancarkan aura yang menakutkan. Aura iblis itu begitu kuat, hingga setiap orang di dataran itu merasakan getarannya.
Galaxy berdiri di atas atap rumah Naga Petir, tubuhnya memancarkan aura biru yang kuat dari Zirah Warisan yang baru saja ia dapatkan. Tangannya menggenggam erat pedangnya yang bersinar, penuh dengan tekad.