Sebuah Pesawat Tempur terdeteksi secara ilegal memasuki wilayah udara Socialist Soviet Union of Saxony-Polski. Operator sistem pertahanan segera memberikan isyarat atau jika tidak mereka akan menembak jatuh Pesawat Tempur ilegal tersebut.
[Peta Socialist Soviet Union of Saxony-Polski, terinpirasi dari Personal Union antara Electorate of Saxony dan Polish-Lithuanian Commonwealth.]
“Pergilah dari wilayah udara kami, jika tidak kau akan menjadi serpihan di langit Saxony,” kata seorang Lelaki yang merupakan Operator sistem pertahanan udara S-300.
Pilot Pesawat F-16 angkatan udara Czechskia hanya tersenyum mendengar ocehan dari pihak Saxony. Dia segera membalas ucapannya, “Kami adalah Negara yang berhaluan Liberal-Kapitalis, jadi kami punya hak untuk terbang di wilayah kalian. Lagian kami hanya sedang berwisata.”
[Czechskia adalah plesetan dari Czechia yang merupakan nama lain dari Ceko.]
Mendengar perkataan Pilot Czechskia tersebut membuat pihak Uni Soviet marah. Namun mereka memberikan kesempatan kedua.
“Ini adalah kesempatan kedua dari kami, Pilot Czechskia. Tinggalkan wilayah udara Saxony atau F-16 milikmu akan menjadi rongsokan!” balas pihak Uni Soviet dengan tegas.
Mendengar peringatan dari pihak Uni Soviet justru membuat Pilot tersebut semakin percaya diri dan sombong. Dia menjawab peringatan dari pihak Uni Soviet.
“Tembak saja, memangnya barang bekas seperti S-300 bisa menghentikan F-16!” Pesawat Tempur F-16 tersebut segera menjatuhkan sebuah bom tepat di sebuah wilayah peternakan di pinggiran Kota Zittau. Bom tersebut menghancurkan peternakan tersebut, membunuh puluhan ekor sapi, serta membakar ladang gandumnya.
Tindakan penghinaan dari Pilot Czechskia membuat pihak Uni Soviet kehabisan kesabaran. Terlebih lagi terjadi sebuah ledakan di kawasan Zittau, dimana Pesawat F-16 tersebut sedang terbang di sana.
Pihak Uni Soviet akhirnya meluncurkan dua buah misil S-300 untuk menjatuhkan Pesawat musuh. Bagi Uni Soviet, apa yang dilakukan oleh Czechskia adalah sebuah penghinaan.
Balasan yang dilakukan oleh pihak Uni Soviet adalah sebuah hal yang tak diduga oleh Pilot F-16 tersebut, dimana dia kaget dengan respon pihak Uni Soviet. Dia menekan tombol kursi pelontar sebelum Pesawat F-16 yang dia piloti dihajar oleh dua misil S-300 dalam waktu dua menit.
Respon pihak Czechskia sangatlah kaget, dimana mereka tidak bisa menangkis serangan balasan Uni Soviet ketika menghajar F-16 milik mereka di perbatasan antara kedua Negara.
Sementara itu, Pilot tersebut mendarat dengan selamat di sebuah hutan pinus yang merupakan wilayah Czechskia yang berbatasan dengan Prussia.
“Syukurlah, aku masih selamat. Sepertinya aku sedang berada di antara kesialan dan keberuntangan,” ungkap Pilot tersebut dengan rasa bersyukur ketika dirinya tersangkut di sebuah pohon.
Ketegangan di Eropa Tengah terjadi antara Uni Soviet dengan Czechskia pasca peristiwa di Zittau. Pihak Czechskia mengklaim bahwa mereka sedang melakukan latihan di langit Suddetenland, sementara itu pihak Uni Soviet menyatakan bahwa Czechskia telah melakukan provokasi dengan melanggar wilayah udara Uni Soviet dan melakukan serangan terhadap sebuah peternakan di wilayah Zittau yang menewaskan puluhan ekor sapi, merusak satu hektar ladang gandum serta melukai pemilik Peternakan.
Uni Soviet menerapkan no fly zone di sepanjang perbatasannya dengan Jerman dan Czechskia dan akan menembak jatuh segala macam objek terbang yang mendekati wilayahnya. Sementara itu, Pemerintah Prussia mengerahkan Tentaranya ke sepanjang perbatasannya dengan Jerman dan Czechskia untuk berjaga-jaga barangkali pihak North Atlantic Alliance akan melakukan invasi ke wilayah Uni Soviet dan juga Prussia.
“Sepertinya mereka tidak tahu malu, dan ingin sekali dihajar. Beruntungnya Ayah kita bukanlah Orang seperti Hitler maupun Stalin,” ungkap Franceque Louise Charlamagne von Hohenzollern-Orange-Nassau, anak pertama dari Stadtholder Leopold.
“Hal seperti itu bisa saja dilakukan kalau sudah dalam kondisi darurat dan sesuai dengan kehendak Rakyat,” balas Athena. “Tapi, kita bisa terlibat sebagai relawan dan hal itu akan diizinkan oleh Ayah.”
Kedua Perempuan yang terlihat serupa namun tak sama sedang menikmati hari santai mereka di sebuah kafe di Kota Zgorzelec, Provinsi Silesia Wroclaw.