Lima belas Orang Pasukan Penjaga Perbatasan Czechskia sedang bersantai sejenak di pos lintas batas Negara antara Uni Soviet dengan Czechskia. Sebagian di antara mereka sedang memeriksa seorang pengemudi dari Uni Soviet dan menggeledah keseluruhan isi mobilnya. Sebelumnya pengemudi tersebut menjalani pemeriksaan dan penggeledahan super ketat di Pos lintas batas Negara Uni Soviet yang berjarak seratus meter dari Pos batas lintas Negara milik Czechskia.
Mike Bautzen pergi menuju ke arah Czechskia untuk mengunjungi salah seorang kerabatnya yang sedang dilanda sakit keras. Pria berjas hitam, bertubuh jangkung, dan berbadan ramping tersebut berkata, “Menurutku ada tangan-tangan jahat yang ingin mengganggu kedamaian kita. Mereka ingin kita saling berperang, sehingga dia menciptakan Operasi Bendera Palsu tersebut.”
“Diamlah pemuja teori konspirasi!” bentak salah seorang Tentara bersenjatakan M-16.
Sedangkan sebagian Tentara yang lainnya tersenyum mengejeknya.
Mike Bautzen hanya bisa pasrah dibentak oleh seorang Tentara yang terlihat jauh lebih muda dari dirinya. Meskipun diperlakukan seperti itu, dia berusaha sabar karena yang menggeledah dirinya adalah Pemimpin dari sebuah Pleton yang tengah berjaga di pos batas lintas Negara yang menghubungkan antara Kota Sebnitz di Uni Soviet, dengan Kota Dolní Poustevna di Czechskia.
Sementara itu seorang Tentara Czechskia bersama dengan beberapa Prajurit Bayaran Afrika dari Koloni Perancis, Inggris Raya dan Naples tengah bersiap dengan mortar mereka yang telah mereka instal di dekat pos lintas batas negara tersebut.
Pleton Tentara Czechskia tersebut tidak sadar akan bahaya yang tengah mengancam mereka untuk dijadikan tumbal justifikasi Czechskia untuk menginvasi Uni Soviet. Mereka tengah bersiap dengan senjata-senjata berat yang telah mereka persiapkan dan hanya menunggu aba-aba dalam operasi bendera palsu ini.
Lampu di pos perbatasan Kota Dolní Poustevna mati secara tiba-tiba sehingga Tentara yang ada di sana kaget dibuatnya. Mereka dengan refleknya memborgol Mike pada pintu Mobil Trabant miliknya.
“Hoy, lepaskan aku!” teriak Mike sambil memberontak.
“Diamlah!” kata seorang Tentara lalu memukul kepala Mike sehingga membuatnya pingsan.
Puluhan mortar beterbangan dari atap beberapa rumah di dekat pos perbatasan tersebut. Hujan mortar tersebut menghancurkan pos perbatasan, menewaskan Mike dan menewaskan seluruh Pleton Tentara Penjaga Perbatasan Czechskia.
Alarm Kota Dolní Poustevna berbunyi dengan keras, pertanda invasi Uni Soviet atas Czechskia. Pleton Tentara Uni Soviet dibuat kaget akan hujan mortar yang menghancurkan pos perbatasan dan menewaskan seluruh Orang yang ada di sana. Mereka menatap puing-puing pos perbatasan Negara tetangganya yang telah hancur lebur tersebut.
“Apa yang terjadi di pos Dolní Poustevna?” tanya salah seorang Tentara Uni Soviet yang terlihat bingung.
“Entahlah, aku tak tahu. Namun aku merasakan hal buruk akan segera terjadi,” ucapnya dengan nada ketakutan dengan ekspresi yang serupa.
Beberapa misil ATGM 71 BMT meluncur dari Czechskia dan menghancurkan sebuah Tank T-72, menewaskan sebagian Tentara Uni Soviet serta menghancurkan sebagian pos penjaga perbatasan Uni Soviet.
Beberapa Tentara Czechskia dan para Prajurit Bayaran Afrika bergerak maju untuk merebut dan mengamankan pos Sebnitz.
“Untuk kawan-kawan kita yang mati dibunuh oleh Tentara Uni Soviet yang terkutuk!” kata seorang Lelaki berbadan kekar sambil mengangkat senapan serbu M-16 ke angkasa. Padahal yang membunuh Tentara Penjaga Perbatasan Czechskia bukanlah Tentara Uni Soviet, melainkan mereka beserta Tentara Bayaran Afrika. “Kita bebaskan Rakyat Saxony dari jerat Iblis Komunisme.”
Tentara Czechskia bergerak dengan sangat cepat sehingga memasuki wilayah Saxony dengan sangat mudah dan merebut beberapa pos mereka di sepanjang perbatasan.
Sebelum operasi bendera palsu ini dimulai, Pemerintah Czechskia telah menyiagakan sebagian besar Tentara beserta mesin-mesin tempur mereka di sepanjang perbatasan Uni Soviet-Czechskia sehingga mereka menumbalkan Tentara mereka sendiri dan menuduh bahwa Uni Soviet adalah pelakunya. Mereka dengan cepatnya segera menginvasi Negara tetangga mereka dan telah menguasai sebagian wilayah Uni Soviet.
Tiga Puluh Pesawat Tempur Jerman, Amerika Utara dan Czechskia meluncurkan rudal-rudal terhadap beberapa kota di kawasan Saxony, namun dari tiga ratus rudal yang ditembakkan, hanya enam puluh yang mengenai sasarannya seperti pangkalan militer, gudang persenjataan, pabrik bahkan serangan tersebut mengenai perumahan penduduk, sekolah, universitas dan rumah sakit. Rudal yang lainnya ditangkis dengan sistem pertahanan udara Pantsir, S-75, S-200 dan S-300 bahkan ada yang salah sasaran.
Uni Soviet juga berhasil menembak jatuh sembilan Pesawat Tempur F-16, delapan diantaranya adalah milik Czechskia dan satunya adalah milik Jerman. Mengingat Uni Soviet telah menerapkan No Fly Zone disepanjang perbatasannya dengan Czechskia, jadi mereka berhasil merontokkan beberapa Pesawat Tempur musuh.
Dalam serangan tersebut ada puluhan warga sipil yang meninggal dunia, dan ratusan lainnya mengalami luka berat akibat serangan Jet-jet tempur dari Czechskia, Jerman dan Amerika Utara. Puluhan mesin tempur mengalami kerusakan dan hancur akibat serangan udara tersebut.