SYEMA WEGARI

Elisabeth Purba
Chapter #11

Dua Pendapat

 

Kedatangan Donta ke kantor tidak diketahui siapapun. Langkahnya nyaris tanpa suara. Donta menepuk bahu Syema dan menyandarkan pinggulnya ke meja di mana Syema sedang mengetik.

“Korban apa?”

Syema menjatuhkan buku catatan yang terletak di samping papan ketik. Ia mengelus dadanya pelan dan membatin sambil menggeram, tak lama lagi aku bisa kena serangan jantung.

“Kapan datang, Kak?”

“Baru aja. Di mana dia sekarang?”

“Lagi istirahat, Kak”

“Korban itu mau apa?”

Tanpa basa-basi, kak Donta mengajukan pertanyaan bertubi-tubi dengan nada tinggi.

“Ia tidak mau dengan laki-laki itu, Kak”

“Ya jelas tak mau lah. Siapa yang mau dengan laki-laki seperti itu. Kalau kau kutanya, apa kau mau dengan laki-laki itu setelah apa yang diperbuatnya samamu. Itu tak jauh beda dengan apa yang menimpamu, Syem.”

“Nggak kak” jawab Syema lemah. Syema nyaris dibuatnya meradang dengan pertanyaan itu, ia mengaitkan kejadian yang menimpa Tika dengan apa yang Syema alami. Jelas itu berbeda.

“Ya udah, itu jawaban yang tepat dari Tika”

“Langkah selanjutnya gimana, Kak?”

“Biar dia tenang dulu, setelah itu kita akan bertindak.”

 “Oke, Kak”

“Jonathan nggak masuk hari ini, kan?”

“Ya, Kak”

“Huuh ... aku buru-buru. Segera tangani, Syem” Ucap Donta meninggalkan kantor.

Kedatangan Donta hari ini tidak berarti apapun. Untuk apa ia menanyakan hal mengenai Tika kalau hanya sebatas basa-basi. Lalu ia pergi tanpa ada solusi sedikitpun. Ini yang paling Syema tidak suka. Meninggalkan permasalahan begitu saja, tetapi setelah berlalu, ia akan mengeluarkan suara lantang apabila ada kesalahan yang diperbuat. Ahhhh, namun ... Donta memang banyak berubah belakangan ini. Biasanya dia tidak mau meninggalkan suatu masalah kalau belum memberikan solusi kepada Syema. Namun kali ini, ia seakan melepas tanggung jawabnya. Ia yang berubah atau Syema yang merasa janggal dengan tingkah Donta.

***

“Kenapa ya kak Donta terlalu sensi samaku, Mar? Padahal sebelumnya dia nggak begini-begini amat”

“Buka cuma sama kakak, dia tuh sensi sama semua orang”

Lihat selengkapnya