Syema kembali membaca novel karya Jonathan setelah sempat tertunda beberapa waktu karena proses pemulihan.
Kisah asmara Jonathan
Syema adalah wanita ke delapan yang ingin Jo dekati, tujuannya mendekati perempuan adalah ingin membuat perempuan sengsara. Setelah perempuan itu mulai mencintainya, dengan tega ia mengatakan tidak mencintai perempuan tersebut. Semua itu ia lakukan untuk membalas dendam atas perlakuan ibunya yang sudah menghancurkan hidup ayahnya. Ia mengira semua perempuan itu sama.
Perempuan pertama sampai yang ke tujuh sama saja, mereka ingin mendapatkan status. Mencintai tanpa tahu arti mencintai. Pertanyaan sederhana yang ia katakan kepada perempuan adalah, memilih dirinya atau ibu ayahnya?
Aku tidak percaya perempuan akan memilih seorang laki-laki yang baru ia kenal dibanding dengan ayah dan ibunya yang menjaganya mulai dari kandungan, memberinya makan dan membesarkannya. Munafik. Perempuan sama saja, hanya ingin tampak baik di depan laki-laki nyatanya tidak.
Lain halnya dengan Syema, ia aneh, ia lebih mementingkan kepentingan orang lain dari pada dirinya sendiri, ia rela mengorbankan dirinya untuk orang yang benar-benar membutuhkannya. Aku menyukai Syema karena ia membenci laki-laki.
***
Jo akan bekerja selama tiga hari di lembaga Boru Na Gogo bersama Syema, sementara sisanya ia menghabiskan waktu bersama ayahnya. Sebuah kebohongan yang Jo sampaikan bahwa ia mempunyai pekerjaan lain selain di lembaga Boru Na Gogo. Ia sengaja melakukannya agar orang-orang tidak tahu bahwa Jo sedang merawat ayahnya yang sakit. Ia tidak ingin kehidupan pribadinya diketahui orang lain.
Semua perempuan sama saja. Tidak ada bedanya. Aku merasa ingin sekali menyakiti mereka perlahan demi kepuasan batinku sendiri, demi ayahku yang tersakiti.
Orang bilang betapa senangnya memiliki seorang ibu. Ibu macam apa itu? Ia sudah membuatku dan ayahku terpuruk hingga pada akhirnya aku benci sosok perempuan.