Syifa: The Untold Story

aliaputri
Chapter #2

Rumah Madam Li

Suasana riuh memenuhi sebuah rumah bertingkat dua yang dibangun sepuluh tahun silam oleh seorang wanita berusia sekitar 52 tahun bernama Teressa Liane. Cahaya temaram bersumber dari beberapa lampu tumbler sengaja dipasang di sekeliling rumah hingga ke tiap ruangan. Hal yang sengaja dilakukan si wanita agar bangunan yang berdiri di sudut kota Jakarta itu tidak kelihatan mencolok.

Di teras depan tampak sekelompok perempuan tengah duduk bersama berbincang-bincang. Sementara itu, yang sedang bersama pasangan memilih mencari sudut ruangan di rumah itu. Di antara mereka, ada sekadar saling tatap, mengobrol, hingga saling bertukar saliva. Mereka melakukannya di tempat terbuka tanpa malu.

Seorang wanita berusia sekitar 29 tahun tampak duduk sendiri di dalam ruang tamu. Sesekali ia mengisap rokok di tangan, lalu mengembuskan asapnya ke udara. Ia sangat menikmati setiap isapan dari benda putih berbentuk batangan di antara jemarinya.

"Moli sayang!" panggil Teressa Liane yang akrab dipanggil Madam Li.

Moli menjawab singkat dengan tatapan datar, lalu mengabaikannya lagi.

"Say, ada jadwal sama siapa malam ini?" bisiknya pada Moli.

"Kosong, Mam. Why? Mau ngasih job buat gue?"

"Entar. Gue punya klien yang bagus buat lu."

Madam Li berlalu dari hadapan Moli, memasuki ruangan tempat dia muncul tadi.

Rumah besar itu dipenuhi dengan banyak ruangan bersekat-sekat seperti kamar. Mungkin ada sepuluh, atau bahkan lebih. Moli sendiri tidak pernah mau menghitungnya. Sejak dia datang ke tempat ini, dia hanya tahu beberapa ruangan seperti; sebuah ruang tamu tempat di mana ia sedang bersantai sekarang, sebuah toilet di sudut kanan rumah, sebuah ruang tunggu yang tadi dimasuki oleh Madam Li, dapur dan pantry, kamar wanita paruh baya itu, serta sebuah kamar yang khusus disediakan untuk Moli dan klien.

Moli adalah anak kesayangan Madam Li. Sejak kecil, wanita itu yang mengurusnya dengan telaten. Memberi makan, membelikan segala keperluan mulai dari alat make up, hingga baju-bajunya. Sampai membiayai pendidikan hingga tamat kuliah.

Meski Moli seorang wanita panggilan, tetapi ia merupakan seorang sarjana jurusan Ilmu Komunikasi. Perempuan dengan rambut chestnut brown itu sudah dianggap seperti anak sendiri. Hingga apa pun yang ia minta, Madam Li akan mengabulkan.

Lihat selengkapnya