“Ini serius lo gak ikut ke kampus?” Elara mencoba untuk memastikan sekali lagi, memang benar apa yang dikatakan oleh Maya, Elara tahu betul sesuatu yang berkaitan dengan Maya pasti karena Dion.
Maya kini masih tetap berada di kasur tidak bergerak meskipun Elara sudah berisik dan heboh sejak pagi, keunikan anak-anak seperti mereka adalah, bisa tidur subuh hari tapi juga bangun di pagi hari.
“Gak, udah sana jalan, pokoknya inget kata-kata gue.”
Elara menghela nafasnya berat. “Yaudah kalau gitu, ada indomie di rak ntar bikin sendiri aja ya.”
“Hmm thanks.”
Elara melihat Maya yang kembali menarik selimut, dia pun menarik selimut itu lalu kabur dari kamarnya “Elaraaaa!” teriakan Maya terdengar sampai keluar dan dia tertawa.
Sambil turun ke bawa mata Elara mencari-cari sosok ibu kosnya yang biasanya di jam-jam seperti ini sudah bangun dan menyapu halaman, dan benar saja sang ibu kos berdiri sambil memegang sapu.
“Ibuuuu,” sapa Elara.
“Eh Lara, temen kamu ada yang nginep?”
“Iya bu, sekalian saya mau tanya, kamar yang berdua masih ada gak? Atau yang sendiri.”
“Yang single ada sih tapi di lantai 5, mau?”
“Ihh, naik tangga banget apa. Yang berdua ada?”
“Ada di lantai 2 tuh tinggal satu, mau liat dulu?”
“Nanti sore deh, itu temen aku yang nginep mau ikut kos disini, ku bilang kayaknya lebih enak berdua.”
“Oh iya berdua aja, ntar pulang kampus ke rumah ibu ya, ibu simpen buat kamu itu kamarnya.”
“Oke makasih, pergi dulu.”
***
Hari ini merupakan pertemuan terakhir untuk festival On-Off yang akan datang, sejak di perjalanan Elara hanya berpikir alasan apa yang harus dia berikan jika nanti Dion bertanya tentang Maya.
Elara berdiri di depan pintu ruang rapat, dia menatap pintu yang tertutup itu, beberapa kali tangannya mencoba untuk meraih gagang pintu namun niat itu diurungkan olehnya.
Ia berulang kali maju mundur sampai akhirnya ada suara yang mengagetkan dia.
“Ngapain sih lo, bolak balik dari tadi gue perhatiin.”
Elara menoleh ke sumber suara tersebut kan mati gue. Dion berdiri di belakangnya, dan kini tingkah Elara cukup mencurigakan sudah pasti Dion akan curiga terhadapnya dan bisa saja mengetahui dengan cepat jika Maya ada bersama dengannya.
“Gak papa sih, cuma—berasa ada yang ketinggalan tapi lupa apa.”