Elara duduk di studio milik Rio, seperti biasa dia akan berada disana sebelum dia pulang untuk latihan, meskipun banyak yang mengatakan bahwa dia adalah orang yang jenius tetap saja, Elara merasa bahwa hidupnya tidak semenarik itu. Orang-orang hanya terlalu melebih-lebihkan apa yang terjadi.
Ia meletakan tasnya lalu pergi ke piano yang ada di studio tersebut, dia pun memainkan beberapa lagi termasuk lagu milik Samantha Ebert - Overthinking. Dimana lagu tersebut mewakili perasaannya beberapa hari ini.
Kelulusannya semakin dekat, namun baik tugas dan keluarga keduanya sama-sama membuatnya tidak bisa bergerak.
Tidak bisa bernafas.
Tak terasa dia telah menghabiskan lagu itu di piano tanpa menyanyikannya, terdengar suara tepuk tangan dari belakang, Elara menoleh dan ternyata sang mentor, Rio mendengarkannya sejak tadi.
“Kalau kamu bisa nyanyi sedalem itu, harusnya tugas kamu bisa kelar sih, La.”
“Sejak kapan kamu disitu?” tanya Elara.
“Hmm, dari chorus pertama mungkin? Jangan ngalihin pembicaraan, yang aku bilang tadi serius loh.”
“Menurut kamu aku bisa lulus mata kuliah ini gak? Aria bilang kalau aku boleh minta orang lain untuk nyanyiin lagu ini tapi mungkin gak akan dapet nilai penuh.”
“Menurut kamu, kamu bisa gak nyanyiin lagu kamu?”
“Bisa mungkin…,” Elara tidak percaya diri ketika menjawab hal tersebut.
“Lara, kamu harus yakin kamu bisa nyanyiin lagu kamu sendiri, sekarang aku tanya, lagu itu tentang apa?”
“Lagu kamu!” seru Rio.
Elara tersenyum kecil melihat Rio frustasi menghadapinya. Ia pindah ke kursi produser di belakang piano. Terdiam sambil mencoba untuk memunculkan lirik yang telah dia tulis dan juga memutar kembali nada yang telah dia buat.
“Lagu itu bercerita tentang keadaan sesak ketika kita gak bisa apa-apa, aku ingin bebas tapi aku gak bisa terbebas begitu saja. Aku pengen bisa jadi orang hidup tanpa penyesalan tapi nyatanya kehidupan aku berkutat dengan kotak yang gak bisa dihancurin.”
Rio berdiri di depan Elara lalu mengusap kepalanya. “Kamu udah tahu itu, kalau gitu kenapa kamu masih bingung gimana nyanyiinnya, jadi diri kamu aja sendiri La, luapin semua emosi kamu yang kamu tahan itu.”