"Mah, Pah?. Lihat ini, Aluna dapet nilai 100" senang Aluna menunjukkan sebuah buku sembari berjalan menuju mobil.
"Wah, pinter banget anak Mama" puji sang Mama.
"Anak Papa juga dong pastinya" sambung Papa Aluna sembari membukakan pintu mobil untuk Aluna.
"Silahkan masuk tuan putri."
Lirih Aluna mengatakan pada kedua orang tuanya jika ia ingin duduk dikursi belakang, dan dengan senang hati kedua orangtuanya pun mengiyakan.
(Note: Aluna merupakan gadis kecil yang masih berusia 10 tahun dan baru duduk dikelas 4 sekolah dasar).
Lirih mobil itu melaju sembari Aluna menagih janji kedua orang tuanya yang akan memberikan ia sebuah boneka yang cukup besar jika ia berhasil mendapat nilai 100.
Saling menatap bingung kedua orang tua Aluna Karena mereka tahu jika keadaan Jakarta saat ini sedang tidak baik-baik saja, banyak keanarkisan yang sedang terjadi.
Tapi, entah mengapa merekapun tidak dapat menolak permintaan anak semata wayangnya itu. Mama Aluna pun langsung mengiyakan.
"Mah, Mama tau kan sekarang keadaan Jakarta lagi nggak baik, Mah. Mending kita pulang aja ya" kata suaminya.
"Sebentar aja nggak papa, Pah. Kita beli boneka yang diminta Luna, sesudahnya kita pulang ya Pah. Cuma sebentar aja kok," bujuknya memagang tangan sang suami.