YanLan Pun sampai di gerbang sekte Lan , Dengan tergesa-gesa dia membuka gerbang sekaligus menghancurkan pintu Gerbang dengan menggunakan Kekuatan dalamnya yang mengeluarkan Aura Kebencian.
“Master .... Apakah semua orang yang di dalam sekte ini hanya pengecut yang bersembunyi di balik Terisolasinya sekte ini , apakah kalian semua tidak Punya rasa bersalah terhadap Kehancuran negeri ini , Apa Yang Ada Dipikiran kalian? Apa isi otak kalian hanya kekuatan, kekuatan dan kekuatan ? Apakah kalian tidak sedikitpun memiliki hati untuk bergerak?”
YanLan menjadi pusat Perhatian di sekte tersebut, salah satu dari sekte tersebut menyerang karena tersinggung dengan ucapannya.
“Apa yang kau ucapkan , apa maksudmu , sebagai hukuman rasakan ini ...”
“Shiiuut”... “Kbuuggh” ... “Brackk”
Dengan penuh amarah , Satu pukulan telak menjatuhkan salah satu anggota sekte Lan tersebut , dan membuat semua yang melihat marah kepada YanLan, Dia di kepung di segala penjuru .
“Kalianlah Pengecut yang sebenarnya, Kalian dianggap yang terkuat tetapi diam layaknya orang dungu yang tidak mau mendengar derita orang-orang di luar sana . Jika kalian ingin melawanku , majulah dengan begitu Terbukti kalian Sekte Pengecut yang tidak tahu diri .”
Disisi lain , YanLan tidak mau melukai siapa pun, disisi lain pula dia tak mau Sekte ini diam saja .
“Semuanya ... , SERANG !”
Dengan amarah yang menggebu-gebu , YanLan berhasil mengalahkan beberapa anggota sekte Lan , Tetapi mereka Terlalu banyak dan Seperti yang kita tahu sekte Lan adalah sekte terkuat dan anggota sekte pun bukan orang biasa . Pukulan demi pukulan jurus demi jurus YanLan terima, Rasa Sakit demi sebuah keadilan adalah Hal yang sebanding , YanLan Hampir Terjatuh Karna Pukulan dan jurus-jurus yang dia terima. Namun ingatan itu ....
“Anak muda, Anda berasal dari mana ? Anak muda tolong Bantu kami, Kami Hanya Rakyat biasa yang tidak punya kekuatan apa pun, kami hanya rakyat biasa yang butuh keadilan tanpa kekerasan.”
Ucap Kakek Tua itu yang rentan dengan perut Kelaparan , Hancurnya tempat tinggal mereka, Hilangnya Senyum indah dari wajah mereka ...
“Kaka.. kalo kakak belacil ngalain olang-olang jaat itu kakak bantu Adek ya , bantu mama sama papa Adek , bantu walga-walga cemua yang mendelita .”
Ucap anak kecil Yang tidak berdosa dan tidak tahu apa-apa , rumah serta wilayahnya hancur, anak yang harusnya bermain, ceria , tertawa Harus menerima ke tidak adilan ini...
“Jika itu mau kalian” ....
“K E H A M P A A N” ...