Manusia memimpin bumi.
Peradaban kami menepi. Lantas mengapa kau bersemayam di dalam tubuh manusia? Mengapa umurmu sangat panjang, putraku? Inginkah bumi kembali seperti hutan belantara dahulu? Ketika kita masih sangat muda nan hijau.
Nyanyian hutan purba, larut tenggelam bersama birunya samudra di matamu.
.....
"Hallo, namaku Taja."
Seorang pemuda 19 tahun, tersenyum ramah di depan kelas. Dia mahasiswa pertukaran di awal semester tahun ini. Mata kuliah Chemical Organic diawali dengan kehadirannya. Hampir seluruh mata seisi kelas tertuju pada Taja.
"Taja mahasiswa pertukaran dari Cambridge, dia fasih berbahasa Indonesia," tambah Sir Hendry, selaku dosen sedikit menambahi perkenalan untuk Taja kepada para mahasiswa.
"Hai, Taja," hampir bersamaan semua mahasiswa menyapa Taja, lambaian mungil dan manja khususnya para cewek. Tidak ada yang tidak terkesima. Taja memiliki sepasang mata bulat kebiruan, nyaris mengambil hati para cewek pada pandangan pertama.
"Oke, silakan duduk, Taja," Sir Hendry mempersilahkan Taja mengambil tempat duduk di kursi yang kosong. Kebetulan di dekat seorang mahasiswa berbadan agak kekar. Dia Bob, dengan ramah mengangguk pada Taja ketika menghampiri kursi di sebelahnya.
"Hai, Aku Bob," kata Bob.
"Hai, Bob," Taja tersenyum pada Bob sambil menggeser kursi lalu duduk. Mata para cewek menoleh pada Taja duduk di sana. Pikir mereka, kenapa tidak duduk di sebelah para cewek saja?
"Kita lanjutkan mata kuliah hari ini, Chemical Organic Part 1," lanjut dosen. Beberapa mahasiswi berbisik-bisik dan masih tertuju perhatiannya pada Taja.
Gaya smart, Taja membuka tas, lalu mengeluarkan perangkat mutakhir dan membuka materi kuliah.
Projector sejak awal menyala, menampilkan halaman pembuka slide presentasi tentang materi.
"Oke, kembali perhatian ke depan!" Dosen sedikit mengetuk meja lantaran para mahasiswi belum fokus pada pelajaran yang hendak dimulai. Perhatian mereka masih tersita akan kehadiran Taja.
Taja unik dan berpenampilan boyish. Ia merasa sedang jadi perhatian banyak orang. Di kantin dan perpustakaan, banyak mahasiswa dan staf kampus bertanya-tanya tentang siapa Taja. Sekali lirik, makin mengundang penasaran.
"Mahasiswa dari Cambridge?" kabar pun menyebar cepat hingga berbagai fakultas.
"Matanya biru. Tapi rambutnya kecoklatan, bukan seperti bule pirang. Kulitnya putih. Lebih mirip orang berdarah Asia-Persia."
Celetuk beberapa mahasiswi yang nimbrung. Mulai hari ini, Taja menjadi bahan obrolan viral di kalangan mahasiswi pada jam istirahat di kantin dan perpustakaan.